Berita Nasional

MBG Bermasalah Lagi, Kepsek di Wonorejo Alami Mual dan Muntah usai Santap Makan Bergizi Gratis

Editor: Mariana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MBG BERACUN - Ilustrasi siswa SDN 3 Semayap Kabupaten Kotabaru menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diujicobakan, Jumat (24/1/2025). Kepala SDN 04 Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang bernama Darmiati diduga keracunan setelah menyantap menu program MBG.
MBG BERACUN - Ilustrasi siswa SDN 3 Semayap Kabupaten Kotabaru menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diujicobakan, Jumat (24/1/2025). Kepala SDN 04 Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang bernama Darmiati diduga keracunan setelah menyantap menu program MBG.

"Ndelalah (kebetulan) saya membantu membagi, yang saya pegang pisangnya kematangan dan warna kulitnya membusuk," kata Tiara, Senin.

Ia mengatakan bahwa tak semua buah pisang yang dibagikan ke siswa membusuk, tetapi tidak sedikit yang kondisinya demikian.

Tiara mengaku mendengar kisah Darmiati yang keracunan setelah menyantap menu MBG. 

"Kepala sekolah cerita pernah keracunan setelah makan menu MBG yang diberikan beberapa hari yang lalu yang ternyata basi," ujarnya.

BGN Akan Lakukan Evaluasi

Sebelumnya, dugaan siswa keracunan setelah menyantap sajian MBG telah terjadi di berbagai daerah, salah satunya di SDN 33 Kasipute, Rumbia Tengah, Bombana, Sulawesi Tenggara.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pelaksanaan program MBG.

Dadan menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan program yang dimulai pada 6 Januari 2025 itu.

"Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program dalam memberikan manfaat yang optimal," tuturnya di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Kasus yang dialami siswa SD ini diduga terjadi masalah pada kualitas makanan yang didistribusikan.

"Kami akan segera meninjau dan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di setiap unit Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) untuk memastikan bahwa standar kualitas dipatuhi dengan baik," terangnya.

Kepala SPPG Yayasan Darul Ilhamiyah Nusantara, Riska Purnama Sari, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.

Guna menanggapi laporan tersebut, tim SPPG segera bergerak untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi.

"Kami telah menarik makanan yang diduga terkontaminasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan bekerjasama dengan unsur satuan organisasi perangkat daerah Kab. Bombana untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini