Berita Banjarmasin

Bareskrim Polri Uji Coba Sistem untuk Tekan Kejahatan Sektor Pangan, Kalsel Jadi Pilot Project

Bareskrim Polri tengah mengembangkan strategi baru dalam penanganan kejahatan sektor pangan. Kalsel jadi Pilot project

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Humas Polda Kalsel untuk BPost
TINJAU GREEN HOUSE-Kombes Novia Jaya saat meninjau green house yang digarap oleh Pengurus Daerah Bhayangkari Polda Kalsel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah mengembangkan strategi baru dalam penanganan kejahatan sektor pangan.

Melalui penerapan sistem integrasi data berkelanjutan, langkah ini dinilai dapat meningkatkan profesionalisme sekaligus efektivitas kinerja aparat penegak hukum.

Pilot project tersebut digelar di Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) oleh Tim Analis Bidang Pengelolaan Data dan Analisis Kriminal Terpadu (BID PDAKT) Pusiknas Bareskrim Polri.

Kombes Novia Jaya, selaku peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat I yang memimpin program ini, menyebut alasan pemilihan Polda Kalsel karena dinilai memiliki program inovatif, seperti greenhouse dan budidaya jagung, yang melibatkan pesantren serta universitas.

“Selaras dengan itu, pilot project ini berfokus pada strategi analisis kejahatan di sektor pangan secara kolaboratif dengan mengedepankan data terintegrasi,” jelas Novia, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 49 Kg Sabu dan 55 Ribu Ekstasi, 2 Pelaku Diringkus di Halaman Hotel

Menurutnya, polisi tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kasus pangan. Perlu kolaborasi dengan berbagai instansi, mulai dari Balai POM, Dinas Pertanian, Bulog, hingga lembaga terkait lainnya.

“Nantinya akan ada dashboard khusus yang berfungsi sebagai pusat pertukaran data. Dinas atau instansi terkait bisa menginput informasi, lalu penyidik kepolisian dapat mengaksesnya secara real-time,” katanya.

Sistem ini diharapkan dapat mempercepat penanganan sekaligus mencegah tindak pidana pangan, seperti praktik pengoplosan beras atau pupuk. Dengan pemantauan yang lebih cepat dan terintegrasi ke Mabes Polri, potensi kesalahan penanganan maupun celah pelanggaran hukum bisa ditekan.

“Kami ingin kasus bisa dicegah sejak dini, bukan hanya ditangani setelah terjadi. Dashboard ini akan sangat membantu penyidik, khususnya di Subdit Indagsi Krimsus, dalam memonitor angka kejahatan pangan,” imbuhnya.

Baca juga: Polda Kalsel Ungkap Kasus 101 Kilogram Sabu Dibungkus Dalam Kemasan Bertuliskan Cina

Selain memperkuat perlindungan masyarakat, Novia menegaskan bahwa inovasi ini juga mendukung program pembangunan nasional Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Terpisah, Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan menyambut baik adanya inovasi yang digagas oleh Kombes Novia Jaya. Ia menilai inovasi tersebut sangat bermanfaat untuk tim penyidik di Polri.

“Inovasi ini sangat bermanfaat dalam hal peningkatan profesionalisme kinerja penegakan hukum di sektor pangan,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved