UMKM Kalsel- Jengkol Wendi Telukselong Martapura Banjar, Dari Coba-Coba Jadi Primadona Kuliner

Banyak pelanggan mengaku datang bukan hanya untuk makan, tapi juga menikmati suasana pedesaan yang menenangkan dan sebagai rest area.

“Pelanggan keadaan makan sambil lihat sawah, ada angin-angin membuat nyaman makan jengkol dan betah di sini,” tuturnya.

Bukan hanya jengkol, di hari-hari tertentu Wendi juga menyajikan aneka kue tradisional Banjar, misalnya apam, surabi, kokoleh, keu petah dan semacamnya.

Khusus hari Minggu, pilihan kue lebih lengkap, membuat outlet ini kian ramai.

Wendi berharap, usahanya sederhana namun penuh makna, ia ingin jengkol menjadi bagian dari identitas kuliner Banjar yang dicintai generasi muda.

“Saya ingin makanan tradisional tetap dikenal oleh generasi Gen-z, jangan sampai hilang. Ini bagian dari kearifan lokal kita,” harapnya.

Outlet Wendi Jengkol, baru satu outlet yang beroperasi di luar acara bazar.  Pada Outletnya yang hanya di Desa Telukselong Martapura itu dia buka setiap hari dari pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita.

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)