Persiapan Haji 2026
Ingin Bugar dan Sehat Sebelum ke Tanah Suci, Ini yang Dilakukan Satu Calon Haji Asal Balangan
Kemenag Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menggelar pemeriksaan kebugaran calon haji.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN -Kemenag Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menggelar pemeriksaan kebugaran calon haji.
Kegiatan berlangsung di RTH Disporapar Balangan pada 9-10 Oktober. Mereka diperiksa dinas kesehatan.
Cek kebugaran meliputi skrining kesehatan serta tes fisik yakni jalan kaki selama enam menit atau lari santai sepanjang 1,2 kilometer. Peserta juga dapat berkonsultasi dengan tenaga medis.
Salah satu peserta, Bambang Surya, mengaku rutin jalan untuk menjaga kebugaran. Ia berharap diberi kesehatan sehingga dapat berangkat haji.
Baca juga: Kemenag Sebut Kuota Calon Haji Nasional untuk Banjarmasin Kisaran 700-an Orang
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji HSS Direncanakan Awal 2026, Kemenag: Februari Masuk Ramadan
Petugas Dinkes Balangan, Suriani, menerangkan peserta kegiatan sebanyak 171 orang. Mereka terdiri atas 142 calon utama dan 29 calon cadangan.
Pemerintah Arab Saudi menetapkan aturan kesehatan baru yang lebih ketat untuk musim haji 2026. “Pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilakukan sebelum keberangkatan, tetapi juga diverifikasi ulang di seluruh titik masuk ke Arab Saudi,” tegas Kementerian Haji Saudi dalam keterangan resminya. Jemaah yang tidak memenuhi syarat dapat dilarang masuk, dikarantina atau dipulangkan.
Dalam kebijakan baru ini, Arab Saudi juga menetapkan sejumlah penyakit yang dilarang. Di antaranya pasien kanker yang sedang kemoterapi atau radioterapi dan penderita penyakit menular aktif seperti tuberkulosis dan demam berdarah hemoragik.
Vaksinasi juga menjadi komponen utama dalam regulasi baru ini. Di antaranya vaksin Covid-19, dosis terakhir antara tahun 2021–2025 atau minimal dua minggu sebelum keberangkatan. Meningitis harus diterima tidak lebih dari 5 tahun dan tidak kurang dari 10 hari sebelum tiba di Saudi. Arab Saudi akan menerapkan sistem digital baru untuk melacak sertifikat vaksinasi, sehingga jemaah yang memalsukan dokumen dapat langsung terdeteksi.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), belum memastikan jadwal pemeriksaan kesehatan calon haji.
Kepala Kemenag Kota Banjarmasin, Saipudin juga belum memastikan jadwal pemeriksaan kesehatan calon haji.
"Kami masih menunggu arahan berkaitan pemeriksaan kesehatan jemaah," katanya, Senin.
Saat ini Kemenag Banjarmasin fokus pada proses pembuatan paspor sejumlah calon. "Sekarang baru pendampingan pembuatan paspor bagi yang belum punya," ujarnya.
Adapun kuota haji nasional, ujar Saipudin, sementara belum ada perubahan. "Kuota Banjarmasin biasanya di angka 700-an orang," ungkapnya.
Sementara pemeriksaan kesehatan calon haji Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) rencananya dilakukan pada awal 2026.
“Rencananya Januari karena Februari sudah memasuki Ramadan,” kata Kepala Dinas Kesehatan HSS Salahuddin, Senin.
Namun jadwal tersebut belum tersampaikan ke Kemenag HSS. “Kami masih menunggu Dinas Kesehatan HSS,” kata Kasi PHU Abdul Aziz.
Dia pun menyampaikan pada 2025 HSS mendapatkan kuota sekitar 290 orang yang terbagi atas tiga kelompok terbang (kloter). Sedang untuk kuota 2026, Kemenag HSS masih menunggu.
Kendati demikian Kemenag HSS telah memanggil 548 nama yang masuk daftar perkiraan berangkat. Mereka diminta melengkapi berkas. Di antaranya mengisi formulir data pribadi yang telah disediakan, fotokopi bukti setoran awal, KTP, Kartu Keluarga (KK), akte kelahiran dan paspor bagi yang sudah memiliki.
Sementarata kendati musim haji 2026 diperkirakan mulai April, kantor Kementerian Agama (Kemenag) di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan telah melakukan persiapan. Kemenag Kabupaten Tanahbumbu tengah memverifikasi berkas paspor calon haji.
“Hari ini mereka mulai dipanggil untuk pembuatan paspor ke kantor imigrasi,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Hadi, Senin (13/10). Dia pun menyampaikan verifikasi dilaksanakan sejak awal September 2025.
Sedangkan sebagian anggota jemaah yang sudah memiliki paspor, kini melakukan pengurusan Visa Bio Saudi. Visa ini proses pendaftarannya menggunakan biometrik digital seperti pemindaian wajah (face scan), sidik jari (fingerprint) dan pengenalan retina melalui aplikasi resmi pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Mengenai kuota haji, Hadi mengaku belum mengetahui angka pastinya. Namun sementara ini sekitar 130 orang. “Ini merupakan bagian dari 80 persen kuota provinsi yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota. Sedang untuk 20 persennya belum diketahui berapa nanti dapatnya,” ujar Hadi.
Mengenai pengecekan kesehatan calon haji, dia menyampaikan masih berkoordinasi dengan dinas kesehatan. (rin/ady/mel/himpuh.or.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.