Berita Banjarmasin

Penjual Sapu Lidi di Banjarmasin Meninggal dalam Selokan, Jenazah Dibawa ke RSUD Ulin

Warga sekitar SMKN 5 Banjarmasin digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria lansia, dalam selokan

Banjarmasinpost.co.id/saifurrahman
DITEMUKAN MENINGGAL-Warga sekitar SMKN 5 Banjarmasin digegerkan dengan penemuan seorang pria lansia yang ditemukan tewas di dalam selokan, tepat di seberang sekolah tersebut. Kamis (6/11/2025) Pukul 14.30 Wita. 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Warga sekitar SMKN 5 Banjarmasin digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria lansia, dalam selokan tepat di seberang sekolah tersebut, Kamis (6/11/2025) pukul 14.30 Wita.

Kerumunan warga pun tak terhindarkan, menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Jenazah pria tersebut ditutup menggunakan kantong mayat sambil menunggu proses evakuasi.

Menurut keterangan warga, pria tersebut diduga terjatuh ke dalam selokan saat hendak buang air kecil.

“Anak-anak berteriak ‘Kai ada orang tercebur saya tak kuat mengangkat’. Hendak kencingkah ujar kekanakan," kisah Kai Rahmat, salah satu warga yang berada di lokasi.

Tak lama berselang, tim Inafis tiba dan langsung melakukan proses evakuasi. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca juga: Masih Ada 2 Ribu Lebih Honorer Banjarbaru Belum Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu, Pemko Cari Solusi

Belakangan, mayat tersebut diketahui bernama Syamsuddin, berusia sekitar 60 tahun, warga Gang Purnawirawan RT 02 Pelambuan, Banjarmasin.

Syamsuddin dikenal sebagai pedagang sapu lidi yang biasa berjualan di Pasar Sederhana Wildan. 

Ia kerap melintas di kawasan tersebut menggunakan sepeda ontel kesayangannya.

“Warga Gang Purnawirawan. Di RT 02. Beliau memang sering lewat pakai sepeda, berjualan di Pasar Wildan,” ujar Sugiannur, warga sekitar yang mengenali korban.

Sepeda ontel milik Syamsuddin terlihat tertinggal di sisi jalan dan telah diamankan oleh pihak kepolisian. Warga menyebut bahwa Syamsuddin hidup seorang diri.

“Nggih, hidup sendiri aja beliau. Biasa sama kami ke masjid subuh. Yah, namanya sudah jalan hidupnya,” tambah Sugiannur menggeleng dengan nada haru. (sai)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved