Berita Banjarmasin

DMI Kalsel Dorong Masjid Jadi Pusat Literasi Umat

Kegiatan Optimalisasi Perpustakaan Masjid, yang digelar oleh Pengurus Wilayah DMI Kalsel di Banjarmasin, ini tujuannya

|
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Rifqi Soelaiman
PAPARAN- Suasana pemaparan materi terkait optimalisasi perpustakaan masjid oleh PW DMI Kalimantan Selatan, Selasa (11/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Selatan mendorong agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan literasi masyarakat.

Upaya itu diwujudkan melalui kegiatan Optimalisasi Perpustakaan Masjid, yang digelar oleh Pengurus Wilayah DMI Kalsel di Banjarmasin, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pengurus masjid dari berbagai wilayah di Kota Banjarmasin dan menghadirkan pembicara yang membahas pentingnya pemberdayaan perpustakaan di lingkungan masjid.

Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Iptek PW DMI Kalsel, Muhammad Syahrani Mashaka, mengatakan program ini merupakan bagian dari gerakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, dimulai dari lingkungan masjid.

Baca juga: Lowongan Kerja Adaro Energy Terbaru, Terbuka Bagi Lulusan S1, Ada Penempatan Kalsel dan Sumsel

Baca juga: BREAKING NEWS- Reka Ulang Pembunuhan Bidan di Kelayan Banjarmasin, Saksi: Pelaku Serang Mama Saya

“Masjid punya potensi besar untuk jadi tempat belajar. Kalau masjid sudah punya perpustakaan, kami ingin itu dioptimalkan. Kalau belum ada, kami dorong agar bisa dimulai dengan sederhana. Masyarakat juga bisa berperan menyumbangkan buku,” ujarnya.

Menurut Syahrani, semangat ini sejalan dengan visi DMI yakni memakmurkan masjid dan dimakmurkan oleh masjid. Artinya, masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga wadah kegiatan sosial, pendidikan, dan literasi yang bermanfaat bagi jamaah.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah DMI Kalsel Budi Rahmat Hakim menilai tantangan utama dalam menghidupkan kembali perpustakaan masjid adalah perubahan kebiasaan masyarakat yang kini lebih akrab dengan bacaan digital.

“Kita terbiasa dengan sesuatu yang serba digital, sehingga bahan bacaan fisik mulai ditinggalkan. Padahal, di lingkungan masjid banyak jamaah yang masih membutuhkan ruang baca sederhana,” ujarnya.

Budi menyebut, pertemuan kali ini menjadi tahap awal koordinasi dan konsolidasi antar pengurus masjid di Banjarmasin. Harapannya, dari kegiatan ini muncul kesepahaman pentingnya menghidupkan kembali budaya membaca di kalangan jamaah.

Sebagai langkah konkret, DMI Kalsel akan mendorong pengurus masjid untuk menyediakan pojok baca di area masjid. Upaya kecil ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal terbentuknya pilot project perpustakaan aktif di masjid.

“Kita mulai dulu dari hal sederhana, misalnya satu sudut baca di masjid. Pelan-pelan, nanti kita kembangkan jadi perpustakaan yang hidup dan menarik bagi jamaah,” pungkasnya.

Program ini diharapkan bisa menumbuhkan kembali budaya literasi dari tempat yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu masjid serta memperluas fungsi sosial masjid sebagai ruang belajar bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved