Penyakit Diabetes di Kalsel

Kaki Dikta Nyaris Dipotong, Begini Cerita Warga Banjarmasin Ini Hidup dengan Diabetes

Sejak sekitar setahun lalu Dikta, warga Banjarmasin berusia 34 tahun, kesulitan berjalan. Itu karena dirinya menderita diabetes

Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
Shutterstock/ROOMPHOTO
Ilustrasi luka diabetes di kaki 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Sejak sekitar setahun lalu Dikta, warga Banjarmasin berusia 34 tahun, kesulitan berjalan. Itu karena dirinya menderita diabetes.

Penyakit ini terdeteksi pada awal 2021. Gejala yang dirasakannya saat itu adalah badan tidak fit atau sering sakit-sakitan.

“Setelah diperiksa gulanya tinggi sekali waktu itu. Tiga ratus lebih,” ungkapnya, Jumat (14/11/2025).

Sejak mengetahui terkena diabetes, Dikta tidak langsung berobat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Baca juga: Diabetes Dominasi Penyakit di Tapin, Di Banjarmasin Tembus 25 Ribu Pasien

Ia memilih mencari tahu pengobatan herbal. Sang istri pun mencarikan beberapa bahan alami untuk menurunkan lonjakan gula Dikta.

“Saya rutin minum air rebusan kayumanis, dibelikan dan dibuatkan istri, dua kali sehari pagi dan malam,” bebernya.

Setelah berbulan-bulan minum air rebusan kayumanis disertai pola hidup sekat, ia merasa tubuhnya membaik.

Dikta pun memutuskan untuk memeriksakan kadar gulanya ke rumah sakit. Kendati gulanya sedikit turun, dokter menyarankan rutin berobat.

“Dari berobat ke dokter itu, saya merasa jauh lebih baik. Namun saya kemudian lengah. Makan tidak disiplin lagi, terlalu banyak konsumsi manis dan berlemak. Ternyata tinggi lagi gulanya,” ujarnya.

Saking tinggi gula, kakinya hampir diamputasi atau dipotong. Karena saat itu dia menderita lecet akibat memakai sepatu. Kaki kanannya bengkak dan menghitam.

 Kulit di bagian punggung kaki menebal sehingga harus dikorek untuk menumbuhkan kulit dan daging baru.

“Jadi saat itu kaki saya tinggal tulang putihnya yang kelihatan, ditutup perban. Kurang lebih enam bulan berangsur tumbuh kulit dan dagingnya,” kata dia.

Baca juga: Dorong Deteksi Dini, Dinkes Banjarbaru Gelar Sosialisasi Kewaspadaan Penyakit Jantung dan Diabetes

Meski sudah membaik, Dikta masih kesulitan berjalan. Ukuran kakinya pun besar sebelah, karena masih bengkak dan sangat lama bahkan sulit untuk kembali seperti semula.

Saat ini pengobatan yang dijalankannya rutin berobat ke rumah sakit, dan minum obat sesuai anjuran dokter.

“Yang terpenting juga makan harus tetap dijaga, gaya hidup lebih sehat lagi, rutin olahraga, tidak begadang, dan tidak merokok,” tukasnya. (naa)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved