Mom and Kids
Ajarkan Poin Penting Kepribadian ke Kanaya
Belum genap usia enam tahun Kanaya Afika Khansa sudah sangat tertarik mengikuti berbagai macam lomba.
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Belum genap usia enam tahun Kanaya Afika Khansa sudah sangat tertarik mengikuti berbagai macam lomba, mengikuti lomba atas dasar keinginan dan minatnya sendiri tanpa paksaan orangtua.
Kanaya sering tertarik menirukan jalan para model di atas panggung, juga seringkali mengikuti gerakan tarian yang dia tonton melalui tayangan TV atau Youtube.
Tentu saja itu menjadi nilai tambah bagi bocah kelahiran Banjarmasin, 14 September 2018 ini. Meski begitu, Kanaya yang bersekolah di SDN 2 Komet Banjarbaru kelas satu, juga sering kali merasa gugup saat mengikuti lomba.
Orangtuanya, Akhmad Indra Kesuman SPi dan Amanda Damayanti SE, warga Banjarbaru, memberikan pengertian kepada Kanaya bahwa perasaan gugup itu adalah baik, karena setiap orang yang ingin menampilkan yang terbaik dia akan mengalami perasaan gugup, maka nikmati saja rasa gugup sambil iringi dengan doa.
Mengembangkan bakat, Kanaya ikut kelas modelling dan sanggar menari. Juga melibatkan Kanaya pada kegiatan ekskul di sekolah sesuai bakat dan minatnya, serta mengikutsertakan di berbagai kegiatan lomba guna melatih mentalnya di atas panggung.
Sejauh ini lomba yang diikuti adalah lomba yang diadakan di akhir pekan, Sabtu atau Minggu.
Prestasi diraihnya, Juara 1 Personality Pesona Wastra Indonesia Lomba Fashion Show Tingkat Nasional Jakarta 2025, Galuh Banjar Cilik Berbakat tahun 2025 dan memenangkan berbagai lomba dibidang Fashion Show, Lomba Mewarna, dan lomba Hafalan surah (Tahfidz)
Seperti anak pada umumnya, aktifitas Kanaya bersekolah di pagi hari hingga siang dari Senin sampai Jumat, kegiatan non-akademis dilakukan di luar jam sekolah, bersantai dan bermain ketika hal yang wajib sudah selesai.
"Hal pertama yang saya lakukan Ketika Kanaya pulang sekolah adalah bertanya, apakah Kanaya bahagia di sekolah? Memastikan bahwa Kanaya melewati harinya di sekolah dengan rasa bahagia adalah hal paling penting dan utama, karena menurut kami ketika bahagia di sekolah maka proses belajar serta sosialisasinya bersama guru dan teman-teman berjalan sebagaimana mestinya, serta membawa dampak paling besar untuk keberhasilan Kanaya menyerap ilmu dan pelajaran di sekolah," beber Amanda, sang ibu.
Ia juga selalu mengarahkan Kanaya terlebih dahulu mengerjakan PR sekolah kemudian bersantai dan bermain setelahnya.
Kegiatan di luar sekolah antara lain belajar mengaji, kelas modeling dan menari. Aktivitas di dalam rumah antara lain mengontrol tontonan Kanaya ketika menggunakan gadget, memilih jenis tontonan, game dan buku bacaan yang tepat untuk Kanaya.
Orangtuanya juga selalu ajarkan poin penting pada Kanaya untuk tidak boleh berlaku curang, antara lain menyerobot ketika antre.
Dengan budaya antre menjadi media latihan menahan sabar, menghargai orang lain, mengetahui posisi diri kita saat ini, serta latihan untuk menghargai waktu.
Kanaya juga diajarkan disiplin dalam managemen waktu, membiasakan tidur awal pada malam hari, serta tidur siang di kala tidak ada kegiatan.
Disiplin, seperti membiasakan kanaya untuk bangun pagi lebih awal agar tidak terlambat kesekolah atau dalam kegiatan apapun..
Tentulah pada prosesnya bukan hal yang mudah untuk menerapkan kedisiplinan pada anak, semua itu dilakukan secara perlahan, sembari memberikan contoh langsung dari prilaku orangtua agar kebiasaan itu dapat ditiru dan dicontoh langsung oleh Kanaya secara alami sehingga menjadi kebiasaan.
Disadari, Anak berbakat pastinya butuh dukungan dari orangtua, baik itu dari segi tenaga, waktu, juga materi yang pastinya tidak sedikit.
"Kita harus memiliki rasa sabar yang tinggi. Rangkul mereka saat menjalani prosesnya, bila memang harus untuk meluangkan waktu dan tenaga maka luangkanlah untuk mereka, jangan biarkan mereka berlari sendiri tanpa arahan," kata Amanda.
Bertanggung jawab atas pilihan, menyelesaikan apa yang telah dimulai, serta jangan pernah takut untuk bermimpi.
Selalu bahagia dengan apapun yang Kanaya pilih, meraih pencapaian setinggi apapun yang Kanaya inginkan, tidak pernah berhenti belajar, berani mencoba banyak hal, menjunjung tinggi adab dan kesopanan, serta menjadi manusia yang rendah diri dalam kekuatan iman.
Kanaya juga diajarkan mandiri, seperti membiasakan menyiapkan buku pelajarannya dengan benar.
Bertanggung jawab, membiasakan selalu membereskan atau mengembalikan barang atau mainan ketempat semula setelah selesai bermain.
Terbuka, seperti menerapkan kebiasaan agar selalu berbagi cerita, ataupun masalah kepada kami.
Dengan cara mendengarkan lalu diskusi, orangtua belajar menjadi pendengar yang baik, kemudian diskusi menemukan solusi agar bisa belajar dan berlatih mengatasi masalahnya sendiri (problem solving) dengan versinya sendiri. (Salmah saurin)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kanaya-Afika-Khansa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.