BREAKING NEWS- Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD Kalsel, Tolak KUHAP Baru dan Soroti Isu Lingkungan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa di Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar aksi unjuk rasa menolak Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang baru disahkan DPR RI.

Aksi berlangsung di depan Gedung DPRD Provinsi Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (24/11/2025).

Sejak siang, demonstran aksi memenuhi badan jalan sambil membawa berbagai spanduk tuntutan dan sindiran.

Beberapa di antaranya bertuliskan “Gedung ini disita, sedang dalam perbaikan reformasi”, ”Konstitusi ditinggalkan, represi dilegalkan”, serta seruan ”Tolak KUHAP Bermasalah”.

Dalam aksi ini, mahasiswa mengajukan tiga tuntutan utama.

Baca juga: Besok, Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Demo Tolak KUHAP di DPRD Kalsel  

Baca juga: Lowongan Kerja Adaro Energy, Terbuka Bagi Lulusan S1 Penempatan Jakarta, Sumsel dan Kalsel 

Pertama, mereka mendesak DPRD Kalsel menyatakan sikap kritis terhadap KUHAP baru, yang menurut mereka berpotensi melahirkan berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

Mahasiswa menilai sejumlah pasal dalam KUHAP membuka ruang perluasan kewenangan aparat tanpa kontrol yudisial yang kuat.

Kedua, mahasiswa menolak pembangunan Taman Nasional Meratus yang dinilai mengancam ruang hidup masyarakat adat dan berpotensi merusak lingkungan.

Mereka menyebut kebijakan ini belum didukung kajian sosial dan lingkungan yang memadai.

Ketiga, massa aksi menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum menghentikan aktivitas tambang ilegal di Kalsel yang dinilai masih marak dan berdampak buruk bagi ekosistem serta kehidupan masyarakat.

Dalam orasinya, mahasiswa mendesak DPRD Kalsel berkomitmen satu suara menolak KUHAP baru dan menyampaikan sikap tersebut secara resmi kepada pemerintah pusat.

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung. Ketua DPRD Kalsel Supian HK tampak berada di lokasi dan berdialog dengan mahasiswa di ruas Jalan Lambung Mangkurat. Aparat kepolisian mengawal ketat jalannya unjuk rasa untuk menjaga situasi tetap kondusif.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)