Berita Nasional

Baju Dinas Jadi Cokelat, Ini Kondisi Terakhir Lurah Perintis Medan yang Didorong Warga Masuk Got

Gara-gara tertibkan polisi tidur, ini kondisi terakhir Muhammad Fadli, Lurah Perintis, Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara, yang ]

Editor: Edi Nugroho
Kolase: Tribun-Medan.com/Haikal dan Instagram
LURAH MASUK GOT - (Kiri) Beredar di media sosial Instagram aksi seorang pria paruh baya mendorong seorang lurah hingga terjebur di dalam parit, di Jalan Madupuro, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, pada Senin (13/10/2025) dan (Kanan) Muhammad Fadli, Lurah Perintis, Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara.  

BANJARMASINPOST.CO.ID- Gara-gara tertibkan polisi tidur, ini kondisi terakhir Muhammad Fadli, Lurah Perintis, Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara, yang didorong warga masuk got.

Sementara Lurah Perintis menyebut jalan tersebut adalah fasilitas umum.

Suasana semakin panas sampai warga itu nekat mendorong Lurah Perintis hingga masuk ke got.

Akibatnya, baju dinas jadi berwarna coklat itu berbuah menghitam karena terkena kotoran.

Baca juga: Tim Futsal Kalimantan Beri Kejutan, Pelajar Pulau Borneo Guncang Grand Final AXIS Nation Cup 2025

Baca juga: Daftar Fakta Pelaksanaan Porprov Kalsel XXI 2025 di Tanahlaut, Peserta Capai 13.200 Orang

Lurah Perintis lantas memaksa warga tersebut dibawa ke kantor polisi.

Berikut sosok Muhammad Fadli, Lurah Perintis, Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara.

Lurah Perintis menjadi viral setelah didorong warga hingga masuk ke got.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video kejadian di atas diunggah sejumlah akun Instagram.

Pada awal rekaman Lurah Perintis mendatangi seorang warganya untuk menertibkan polisi tidur di Lingkungan I, Jalan Madukoro, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur.

Ia mengaku mendapatkan laporan ban para pengguna kendaraan yang bocor usai melintas di kawasan tersebut.

"Berapa banyak ban bocor lapor ke kantor lurah gara-gara ini (polisi tidur)," katanya dalam video viral.

Lurah Perintis kemudian melarang polisi tidur terbuat dari ban bekas itu.

Namun warga tersebut menolak bahkan berani menantang.

"Jadi kalau kau lurah kenapa?," tegas warga itu. 

Lurah Perintis menegaskan, dirinya berbicara baik-baik dan berharap polisi tidur agar dicopot.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved