Selebrita

Nasib Cek Rp3 Miliar Mahar Nikah Gadis Muda, Keluarga Tak Bisa Cairkan, Kakek Tarman Ngaku: Ketlisut

Masih ingat viralnya Kakek Tarman atau Mbah Tarman (74) yang menikahi Sheila Arika (24) dengan mahar cek Rp3 miliar.

|
Editor: Murhan
Tangkapan layar YouTube AV Media
KAKEK TARMAN - Tarman, kakek 74 tahun di Wonogiri, Jawa Tengah yang viral karena menikahi gadis 25 tahun mahar Rp 3 Miliar 
Ringkasan Berita:
  • Perihal cek Rp3 miliar mahar Mbah Tarman untuk gadis muda masih jadi sorotan
  • Kini, cek Rp3 miliar itu tak bisa dicairkan oleh keluarga mempelai wanita
  • Mbah Tarman membuat pengakuan kepada polisi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Masih ingat viralnya Kakek Tarman atau Mbah Tarman (74) yang menikahi Sheila Arika (24) dengan mahar cek Rp3 miliar.

Ternyata, keluarga mempelai wanita tak bisa mencairkan uang Rp 3 miliar dari cek Mbah Tarman itu.

Diketahui, gadis asal Kabupaten Pacitan, Jawa Timur itu dinikahi Mbah Tarman (74) dengan mahar cek Rp 3 miliar.

Namun kini, cek Rp 3 miliar itu tak bisa dicairkan. Mbah Tarman mengaku hilang.

Hal itu disampaikan Mbah Tarman di hadapan penyidik Satreskrim Polres Pacitan.

Diketahui, pria yang menikahi warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar ini diperiksa atas dugaan mahar cek palsu.

Baca juga: Kata Balita yang Hilang di Malinau HSS Ditanya Siapa yang Bawa, Sebut Mama, Padahal Sudah Meninggal

“Bahasa jawanya ketlisut mbak,” ungkap Badrul Amali, kuasa hukum Mbah Tarman ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com, Jumat (7/11/2025).

Badrul menjelaskan, kliennya memenuhi panggilan di Mapolres Pacitan, Rabu (5/11/2025) malam.

Mbah Tarman dicecar pertanyaan oleh penyidik Satreskrim Polres Pacitan selama dua jam. 

Penyidik mencecar seputar cek senilai Rp 3 Miliar yang diberikan Tarman kepada Sheila Arika sebagai mahar.

“Iya, pemanggilan klarifikasi jadi bukan pemanggilan sebagai saksi. Jadi ada pemanggilan klarifikasi. Ada pemanggilan saksi. Kalau sifatnya pak tarman itu pemanggilannya resminya klarifikasi,” katanya.

Badrul menyampaikan bahwa kliennya datang ke Mapolres Pacitan di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kabupaten Pacitan, Jatim pukul 20.00 wib dan baru selesai sekitar pukul 22.00 wib

“Jumlah pertanyaannya saya ndak hapal. Tapi pertanyaannya seputar cek Rp 3 miliar. Apakah benar cek senilai Rp 3 miliar dan lain-lain,” tegasnya.

Saat ini, jelas dia, posisi ceknya ini kalau bahasa jawanya masih ke telisut.

Mbah Tarman pun masih mencari keberadaan cek senilai Rp 3 miliar itu.

“Masih dicari pak tarman karena begitu ramai-ramai itu begitu akad nikah, cek senilai Rp 3 miliar dibawa ke kamar. Di kamar ditaruh begitu saja,” tegasnya.

Menurutnya, Mbah Tarman  tidak konsen lagi sama cek itu.

Dan setelah dicari ulang cek senilai Rp 3 miliar ini di kamar tidak ada.

Badrul menegaskan, meskipun cek itu hilang, keluarga Sheila Arika tidak melaporkan kasus tersebut. 

Alasannya, Mbah Tarman sudah berjanji akan bertanggung jawab penuh atas nilai mahar Rp 3 miliar itu.

“Mbah Tarman itu punya usaha, istilahnya pengepul atau berkegiatan di cengkeh. Keluarga Sheila Arika dijanjikan uang senilai Rp 3 miliar itu nanti,” tambahnya.

Sosok Pemberi Cek Rp3 Miliar

Sermentara, terungkap sudah asal cek Rp3 miliar milik Mbah Tarman tersebut.

Mbah Tarman mengatakan cek tersebut merupakan pemberian seseorang.

Sosok yang dimaksud Mbah Tarman adalah rekan bisnis samurainya tujuh tahun lalu.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Mbah Tarman, Badrul Amalli.

“Kemarin ditanya oleh kepolisian itu tentang kebenaran cek Rp 3 miliar. Menurut keterangan ceknya itu benar, didapat dari temannya 7 tahun lalu saat bisnis samurai,” ungkap Badrul Amali pada Jumat (7/11/2025).

Mbah Tarman mengaku, rekan itu hanya sekadar kenal dan kini dirinya tidak bisa berkomunikasi lagi dengan teman yang dimaksud.

“Cek itu itu yang dipergunakan. Untuk menjadi mahar pernikahan,” tambah Badrul Amali saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network.

Mbah Tarman menghadiri panggilan Satreskrim Polres Pacitan pada Rabu (5/11/2025) malam.

Saat ke Polres Pacitan di Jalan Jendral Ahmad Yani, Tarman tak sendiri.

Suami dari Sheila Arika iini datang ke Mapolres Pacitan bersama dua kuasa hukumnya, Badrul Amali dan Imam Bajuri.

Mereka tiba di Mapolres Pacitan sekitar pukul 20.00 WIB.

Sebelum itu, Tarmin mangkir dari panggilan polisi pada Senin (3/11/2025) kemarin.

Tarman sudah tiga kali tak datang memenuhi panggilan Satreskrim Polres Pacitan dalam kasus dugaan cek palsu yang digunakan sebagai mahar pernikahannya.

Tarman, kemudian dipanggil resmi pada Kamis (6/11/2025). Ia juga harus membawa cek yang diduga palsu.

Kasus Mbah Tarman Lainnya

 Selain masalah mahar cek Rp 3 miliar, Mbah Tarman kini menghadapi kasus baru.

Kini ia diduga menampung lima wanita dengan iming-imingi bisnis cengkeh ke PT Djarum.

Lima orang itu ditampung di rumah milik Fatoni di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Polsek Sukorejo Polres Ponorogo pun mendatangi lokasi.

Di rumah tersebut memang ada 5 wanita yang ditampung oleh Mbah Tarman.

Video saat pihak kepolisian mendatangi lokasi pun viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @cat_warrior_indonesia.

“Mereka diimingi untuk cari cengkeh yang akan dikirim ke perusahaan rokok Djarum mbak,” ungkap Paur Humas Polres Ponorogo, Iptu Yayun Sriwiningrum, Selasa (4/11/2025).

Iptu Yayun menyatakan bahwa berawal dari pengaduan.

Ada salah satu warga bernama Iwan berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

“Yang bersangkutan datang ke Polsek Sukorejo. Meminta pendampingan untuk mencari ibunya yang diduga berada di wilayah hukum Polsek Sukorejo,” katanya.

SEBAR HOAKS MBAH TARMAN - Wisnu, sosok yang pertama kali menyebar isu miring Mbah Tarman (74), pria yang menikahi Shiela Arika, gadis muda berusia 24 tahun. Kini ia minta maaf sudah menyebar hoaks.
SEBAR HOAKS MBAH TARMAN - Wisnu, sosok yang pertama kali menyebar isu miring Mbah Tarman (74), pria yang menikahi Shiela Arika, gadis muda berusia 24 tahun. Kini ia minta maaf sudah menyebar hoaks. (TikTok @kandangpacitan)

Menurut keterangan Iwan, sang ibu yang bernama Sunti sudah tidak pulang selama satu bulan.

Di mana Sunti kenal dengan Eko yang merupakan kaki tangan Mbah Tarman.

“Ibu Sunti ketemu dengan Eko dan dikenalkan Mbah Tarman. Di mana Ibu Sunti dijanjikan iming-iming bisnis cengkeh lah, bisa dimasukkan ke PT Djarum. Mbah Tarman bilang kenal sama bos Djarum,” urainya.

Saat korps bhayangkara ke rumah Fatoni (tempat penampungan), rupanya tidak hanya Ibu Sunti saja, namun ada 4 orang lain yang nernasib sama.

“Di sana ternyata sudah berkumpul 5 orang yang senasib dengan ibu Sunti tersebut,” tambah Iptu Yayun.

Dari pihak Polsek Sukorejo meminta keterangan.

Lima orang yang sama mengaku awalnya Eko yang merupakan kaki tangan Mbah Tarman.

“Baru dikenalkan Mbah Tarman. Kemudian dijanjikan bisa memasukkan cengkeh ke PT Djarum. Mbah Tarman ngakunya kenal dengan bos PT Djarum,” urainya.

Mereka, jelas dia, diminta untuk mencari cengkeh yang kemudian dikirimkan ke PT Djarum.

Namun setelah satu bulan tidak ada pergerakan, mereka hanya ditampung.

“Tapi lima orang ini menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada korban yang istilahnya mengarah ke penipuan belum atau tidaklah sampai saat ini jadi ini masih-masih dalam taraf, menjanjikan jadi belum ada mengeluarkan biaya ataupun kerugian berapa itu belum ada,” urainya

Pasca Ibu Sunti dijemput anaknya, 4 orang lain turut dipulangkan.

Pihak kepolisian juga memberikan edukasi agar berhati-hati waspada terhadap janji yang mengarah atau berpotensi ke tindak pidana dalam hal ini penipu. 

“5 orang itu dari Ponorogo sendiri ada, Trenggalek, Wonigiri dan Lamongan. Karena tidak ada unsur pidana ya kita hanya edukasi ke mereka yang ditampung itu,” pungkasnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunjatim)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved