Selebrita

Satu Penyebab MBG Sampai Picu Banyak Keracunan Siswa Diungkap Chef Arnold, Colek Akun Prabowo

Arnold Poernomo alias Chef Arnold askhirnya ikut mengomentari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang jadi program Presiden Prabowo Subiano.

Editor: Murhan
YouTube Deddy Corbuzier
SOROT MBG - Chef Arnold di podcast Deddy Corbuzier, dicapture 10 Mei 2025. Arnold Poernomo alias Chef Arnold askhirnya ikut mengomentari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini jadi sorotan. 

Dengan target penerima  82,9 juta orang.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025, sejauh ini sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat MBG ditemukan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi. 

Muncul dua opsi untuk tetap menghentikan sementara dengan evaluasi menyeluruh atau menghentikan dengan mengalihkan anggarannya untuk pendidikan.

Opsi ini mengemuka dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan para warga yang mulai was-was karena anak-anaknya selama ini menerima MBG di sekolahnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya mengevaluasi ketat setiap insiden keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk melakukan pemulihan atau recovery pada anak-anak yang menjadi korban.

Ia menyebut bahkan sebagian besar anak tetap antusias mengonsumsi MBG usai insiden keracunan.

Viral Edaran Soal MBG

Di sisi lain, beredar viral di media sosial, surat edaran berupa perjanjian jika ada keracunan wajib dirahasiakan oleh pihak sekolah.

Menanggapi hal ini, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan tidak ada kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditutupi atau dirahasiakan.

Hal tersebut merespon adanya surat kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan penerima manfaat untuk merahasiakan kejadian keracunan MBG.

Surat perjanjian kerjasama itu disinyalir tersebar di daerah Cirebon, Tanah Datar hingga di Sleman.

Dalam surat tersebut ada 7 poin kesepakatan mulai dari teknis pengiriman makanan hingga mekanisme penggantian jika terjadi kerusakan tray atau ompreng makan.

Namun pada poin ke-7 perjanjian inilah yang menjadi pro kontra dimana tertulis:

Apabila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti dugaan keracunan, ketidaklengkapan paket makanan, atau masalah serius lainnya, PIHAK KEDUA berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan informasi hingga PIHAK PERTAMA menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah tersebut. 

Kedua belah pihak sepakat untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama dengan mencari solusi terbaik demi kelangsungan program ini.

Kepala BGN Dadan Hindayana menerangkan, pihaknya tidak pernah menutupi kejadian apapun.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved