Selebrita

Pemicu Ashanty Nyaris Labrak Anang Hermansyah, Tanda Tangan Ayah Aurel Picu Kecurigaan

Nyaris labrak Anang Hermansyah, satu pemicu Ashanty urungkan niat terjawab. Kini akui terhasut ucapan eks karyawan.

Editor: Achmad Maudhody
Grid.ID / Hana Futari
NYARIS DILABRAK - Anang Hermansyah dan Ashanty dicapture Jumat (10/10/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nyaris labrak Anang Hermansyah, satu pemicu Ashanty urungkan niatnya terkuak.

Kisruh antara Ashanty dan mantan karyawan yakni Ayu Chairun Nurisa tengah jadi sorotan.

Persoalan ini dipicu soal raibnya sejumlah uang perusahaan miliknya mencapai miliaran rupiah.

Namun di balik itu, Ashanty sempat nyaris terhasut dan melabrak suaminya sendiri, Anang Hermansyah.

Ya, Ashanty mengakui sempat menaruh kecurigaan bahwa raibnya uang tersebut didalangi oleh suaminya sendiri.

Ashanty nyaris saja mengambil tindakan didasari emosinya saat itu.

"Beliau menuduh bahwa yang mengambil uang tersebut adalah suami saya," ujar Ashanty, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (10/10/2025).

Dikatakan Ashanty, Ayu mengaku uang tersebut diambilnya atas perintah Anang Hermansyah.

Penyanyi 41 tahun itu sontak saja sempat merasa emosi dan ingin meluapkan amarahnya kepada sang suami.

"Saat itu Mas Anang masih berdarah-darah kepalanya habis tanam rambut, Jadi begitu saya mau ngamuk ngelihat dia berdarah-darah lagi kesakitan tuh kayak saya yang salah sih," beber ibu sambung Aurel Hermansyah itu.

Ashanty pun masih menaruh curiga kepada Anang atas uang perusahaan.

Sebab Ashanty berpikir kala itu Anang tengah memiliki keinginan untuk membangun studio.

"Terus tiga hari jeda, ini yang salah siapa ya, apa benar Mas Anang yang ngambil, tapi bener itu tanda tangan Mas Anang."

"Aku masih suudzon, dia pengin bikin studio, siapa tahu mau diam-diam dari aku," kata Ashanty.

Ashanty awalnya menilai Ayu tak akan berani mengambil uang tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved