Selebrita

2 Bulan Usai Rumah Dijarah, Uya Kuya Ungkap Keanehan dari Peristiwa Itu, Denny Sumargo Dapati Fakta

Uya Kuya menjadi korban penjarahan. Rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, habis dijarah pada 30 Agustus 2025. Denny Sumargo kulik fakta.

Editor: Murhan
Warta Kota/Miftahul Munir
UYA KUYA - Politisi PAN Uya Kuya saat mendatangi Polres Metro Jakarta Timur ditemani oleh sang istri Astrid, Rabu (3/9/2025) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID -  Presenter sekaligus politikus Uya Kuya kembali mengungkap kisah terkait rumahnya yang dijarah massa dua bulan lalu.

Memang, Uya Kuya menjadi korban penjarahan. Rumahnya yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, habis dijarah pada 30 Agustus 2025.

Kala itu, massa menggeruduk rumah Uya Kuya, imbas dari video joget-joget dan lainnya para anggota DPR RI di Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025.

Setelah dua bulan berlalu, Uya Kuya menceritakan hal tersebut.

Pemilik nama asli Surya Utama itu berbincang dengan Denny Sumargo.

Baca juga: Asa Hubungan Fuji dan Verrell Bramasta Muncul Lagi, Imbas Ucapan Venna Melinda di Momen Ultah

Baca juga: Mau Nikahi Lala Ipar Syahrini, King Nassar Ajak Calon Keluarga Fitting Baju di Butik Ivan Gunawan

Uya malah mengaku bersyukur dirinya difitnah sampai rumahnya dijarah massa daripada terjerat kasus hukum.

"Sekarang begini, mendingan kemarin gue difitnah sampai rumah gua dijarah ya dibanding suatu saat nanti gua kena kasus apa, kasus hukum atau apa, mendingan ini," kata Uya, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Selasa (4/11/2025).

"Masih bersyukur. Gua tidak melakukan hal-hal yang memang aneh atau melanggar hukum," sambungnya.

Di samping itu, Uya mengaku belum sempat menghitung secara rinci berapa nilai kerugian akibat penjarahan tersebut.

Yang paling mengejutkan, sebuah grand piano berukuran besar juga lenyap dari rumahnya.

Pria lulusan Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini, pun bertanya-tanya bagaimana para penjarah berhasil mengangkut barang seberat itu. 

"Enggak tahu karena gua sampai sekarang jujur, gua nggak ngitung dan gua nggak tahu barang-barang gua juga belum gua inventaris yang hilang," terang Uya Kuya.

"Banyaklah. Kalau yang gede-gede yang aneh-aneh tuh kayak grand piano kan gede ya. Grand piano tuh bisa hilang gua sampai sekarang nggak tahu ngangkatnya gimana," tambahnya.

20 Kucing Uya Kuya Akhirnya Kembali

Kondisi terkini kucing-kucing milik Uya Kuya yang sempat menjadi korban penjarahan akhirnya terungkap.

Tiga minggu pasca penjarahan, kini sudah ada 20 ekor kucing berhasil ditemukan dan sudah kembali ke pemiliknya.

Saat ini, kucing-kucing tersebut masih dititipkan di rumah Tamara Asjikien, sahabat dekat dari pria kelahiran Bandung, 4 April 1975 itu.

Dengan wajah lega, Tamara mengaku bersyukur karena 20 kucing yang sempat hilang akhirnya sudah berhasil pulang.

"Rasanya ini kayak mukjizat ya 20 kucing ketemu, alhamdulillah banget," ucapnya, dikutip dari YouTube insertlive, Senin (22/9/2025).

Menurut Tamara, wajar jika ada kucing-kucing yang masih mengalami stres dan trauma lantaran penjarahan tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa kucing-kucing tersebut dalam kondisi sehat.

Kondisi terkini kucing-kucing Uya Kuya usai penjarahan.
Kondisi terkini kucing-kucing Uya Kuya usai penjarahan. (Grid.ID / Ragillita Desyaningrum)

"Kucingnya semuanya ada di sini, alhamdulillah sehat-sehat semua."

"Dengan kondisinya alhamdulillah tenang."

"Kalau ada sedikit stres atau masih trauma itu wajar, kita manusia juga seperti itu."

"Tapi overall ini semuanya sehat," paparnya.

Lebih lanjut, Tamara mengungkap proses rescue kucing Uya Kuya yang cukup dramatis.

Tamara menyebut ada kucing dari ayah dua anak itu yang sempat dijual oleh penjarah hingga akhirnya kucing itu dikembalikan.

"Yang dramatis, kayaknya dramatis semua," kata Tamara.

"Ada salah satu kucing yang memang sudah dijual ke orang, kebetulan orangnya hubungi aku."

"Yang kedua ada si Okinawa (kucing Uya Kuya), karena kondisinya si Okinawa itu kita mediasi sampai enam orang dulu."

"Karena dia nggak percaya sama aku, jadi kita mediasi dengan si A, si B, si C, si D akhirnya baru dikembalikan ke kami," bebernya.

Uya dan Eko Dianggap Rendahkan DPR

 Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Nazaruddin Dek Gam membeberkan sejumlah alasan kenapa lima anggota nonaktif DPR diadukan ke MKD DPR.

Adapun lima anggota DPR nonaktif yang dimaksud adalah Adies Kadir, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Surya Utama (Uya Kuya), dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio).

Hal tersebut Dek Gam ungkapkan dalam persidangan MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

"Pada tanggal 4, 9, dan 30 September 2025 yang lalu, Mahkamah Kehormatan Dewan telah menerima pengaduan yang mengadukan sejumlah anggota DPR RI atas dugaan pelanggaran kode etik. Antara lain, satu, teradu satu saudara Adies Kadir atas pernyataan terkait tunjangan anggota DPR RI yang keliru dan menimbulkan reaksi luas dalam masyarakat," ujar Dek Gam.

Lalu, untuk Nafa Urbach, Dek Gam menyebut politisi Nasdem itu dilaporkan karena hedon dan tamak. Menurutnya, kala itu, Nafa Urbach menyampaikan pernyataan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR pantas.

"Dua, teradu Saudari Nafa Urbach atas pernyataannya yang telah memberikan kesan hedon dan tamak, dengan menyampaikan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan itu sebuah kepantasan dan wajar bagi anggota DPR RI," tuturnya.

Selanjutnya, lanjut Dek Gam, Uya Kuya dianggap merendahkan DPR dengan berjoget di sidang tahunan 2025.

Eko Patrio juga dilaporkan karena alasan yang sama dengan Uya Kuya, yang mana mereka sama-sama berasal dari PAN.

"Tiga, teradu Saudara Surya Utama atas gestur yang merendahkan lembaga DPR RI dengan cara berjoget dalam sidang tahunan MPR RI 2025, dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI tanggal 15 Agustus 2025," jelas Dek Gam.

"Empat, teradu Saudara Eko Hendro Purnomo atas gestur yang merendahkan lembaga DPR RI dengan cara berjoget dalam sidang tahunan MPR RI 2025 dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI tanggal 15 Agustus 2025," sambungnya.

Sementara itu, Dek Gam menyebut Ahmad Sahroni dilaporkan karena menggunakan diksi tak pantas di hadapan publik.

"Lima, teradu Saudara Ahmad Sahroni atas teradu, ucapannya atau pernyataan langsung di hadapan publik dengan menggunakan diksi yang tidak pantas," imbuh Dek Gam.

Baca juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Berbalas Komentar di Lapak Fans Sargio, Murka Perlakuan Giorgio ke Anaknya

Baca juga: 3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved