Gerhana Bulan Total 2025

Panduan Sholat Gerhana Bulan Total 2025, Buya Yahya Jelaskan Batas Waktu Pelaksanaannya

Buya Yahya menerangkan panduan atau tata cara sholat Gerhana Bulan Total atau Sholat Khusuf.

Editor: Mariana
NASA
SHOLAT GERHANA BULAN - Ilustrasi Gerhana Bulan Total. Buya Yahya menerangkan panduan atau tata cara sholat Gerhana Bulan Total atau Sholat Khusuf. 

BANJARMASINPOST.CO.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menerangkan panduan atau tata cara sholat Gerhana Bulan Total atau Sholat Khusuf.

Diketahui, Gerhana Bulan Total (GBT) atau Blood Moon yang diperkirakan akan berlangsung di Indonesia malam ini, Minggu (7/9/2025) hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Disampaikan Buya Yahya, dalam mengerjakan sholat Gerhana Bulan, dianjurkan bagi umat Islam melakukannya secara berjamaah baik di mesjid maupun di rumah.

Buya Yahya mengingatkan sholat Gerhana Bulan hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, dan jikalau waktunya terlewat atau habis maka sudah tidak bisa diqadha.

Gerhana Bulan adalah fenomena tata surya yang melibatkan Bumi, Matahari, dan Bulan.

Baca juga: Ibu di Bandung Ngaku Tak Kuat Jalani Hidup dalam Surat Wasiat, Ditemukan Tewas Bersama 2 Anaknya

Baca juga: Jadwal Main Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Super League 2025: Big Match di Pekan ke-5

Fenomena ini terjadi ketika Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama.

Buya Yahya menjelaskan sholat Gerhana Bulan atau khusuf dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

"Meski disunnahkan berjamaah namun tidak harus berjamaah, boleh dilakukan sendiri-sendiri," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Kesimpulan penjelasan Buya Yahya adalah sholat Khusuf boleh dikerjakan sendiri-sendiri di rumah masing-masing, namun lebih afdhol berjamaah.

Sholat Gerhana Bulan adalah sunnah yang sangat diharapkan untuk dikerjakan umat muslim.

Jenis sholat sunnah ini yakni sholat sunnah yang jika sudah terlewat waktunya maka tidak bisa diqadha.

Sehingga waktu pelaksanaannya dimulai dari terjadinya Gerhana Bulan sampai berakhir atau hilang.

Sholat Gerhana Bulan dilaksanakan lantaran ada sebab yakni Gerhana Bulan itu sendiri, apabila Gerhananya hilang maka berakhir kesunnahannya.

Berbeda dengan sejumlah sholat sunnah lain yang bisa dilaksanakan dengan cara mengqadhanya di waktu lain.

"Namun jika dalam kasus saat tengah sholat khusuf atau Gerhana Bulan, rembulan sudah tersingkap atau terang kembali, maka tidak apa-apa untuk melanjutkan hingga selesai," ucap Buya Yahya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved