Lupakan Mac Allister, Arne Slot Memiliki Thiago Baru Dalam Bintang Liverpool yang 'Diremehkan'

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kegaduhan dari banyak pihak, kegembiraan atas buruknya performa Liverpool akhir-akhir ini mungkin merupakan penanda betapa hebatnya Anfield selama dekade terakhir.

Sudah sepuluh tahun sejak Jurgen Klopp mengambil alih kendali dari Brendan Rodgers, bos The Reds terakhir sebelum Arne Slot yang menelan kekalahan empat pertandingan berturut-turut.

Namun Liverpool sangat berbeda dengan era yang telah lama terlupakan itu, dan Slot kini berada dalam genggamannya bersama beberapa pemain terbaik dunia sepak bola. 

Kemenangan 5-1 atas Eintracht Frankfurt di Liga Champions menjadi pengingat bahwa ini adalah tim yang mampu memenangkan semua trofi terbesar – sekali lagi.

Namun, beberapa individu sedang kesulitan, dan tim secara keseluruhan kesulitan menemukan bentuk permainan yang lancar. 

Baca juga: Man Utd Ragu Soal Transfer Januari yang Banyak Dirumorkan, Liverpool dan Man City Bisa Campur Tangan

Salah satu penyebab terbesarnya adalah Alexis Mac Allister , yang keanggunan dan tekadnya di ruang mesin sangat penting bagi kinerja mesin Slot.

* Performa Mac Allister untuk Liverpool

Mac Allister tak diragukan lagi adalah salah satu gelandang terbaik di Liga Primer. 

Tentu saja, ia termasuk yang paling lengkap, paling bersemangat, dan paling inovatif.

Namun ia belum tampil baik tahun ini. Sofascore mencatat ia kalah 57 persen dalam duel darat di liga sejauh ini dan hanya melakukan satu tekel per pertandingan.

Padahal pemain Argentina itu hampir tak tergantikan selama dua tahun pertamanya berseragam Liverpool, kini ia tampak lebih rentan di susunan pemain inti, dan kemenangan tengah pekan atas Frankfurt menegaskan hal ini, karena ia ditinggalkan di bangku cadangan setelah hanya bertahan satu jam melawan Manchester United.

Performa Mac Allister memang menjadi perhatian musim ini, tetapi ia adalah pemain elit dan krusial bagi kesuksesan Liverpool. 

Pemain berusia 26 tahun ini, dalam beberapa hal, telah memberikan Slot versinya sendiri seperti Thiago Alcantara , yang kariernya terhenti tepat sebelum kedatangan pemain asal Belanda itu. 

Namun, seperti halnya Thiago, Liverpool tampaknya mulai menemukan cara untuk tampil tanpa sang bintang.

Sang maestro pengatur tempo dan pemecah garis menawarkan sesuatu yang unik di ruang mesin Liverpool, dan dalam hal ini, Liverpool berkembang dalam tim Klopp berikutnya.