Bintang Arsenal Ini Mengalami Pertandingan Terburuknya Sepanjang Musim Melawan Sunderland

Wajah yang tak asing lagi adalah Granit Xhaka yang membantu menjatuhkan mantan rekan-rekannya, tetapi dia bukan satu-satunya mantan pemain Arsenal di lapangan yang memberi dampak.

Memang, mantan pemain Hale Ender, Dan Ballard, memberikan dampak yang paling signifikan.

Ia belum pernah bermain satu kali pun di tim utama The Gunners sebelum bergabung dengan Sunderland dengan harga £2 juta, tetapi ia telah menorehkan prestasi di wilayah timur laut.

Ia mencetak gol di menit-menit terakhir melawan Coventry City di semifinal play-off Championship dan tampil gemilang lagi sejak pasukan Le Bris promosi.

Penampilan terbaik Ballard selama berseragam Sunderland justru dipersembahkan untuk mantan klubnya.

Bek tengah kolosal inilah yang mencetak gol pembuka pertandingan, dan dialah yang menyumbang gol penyeimbang Brian Brobbey di menit-menit akhir.

Arsenal tidak tampil dominan di babak pertama, tetapi mereka bangkit dan berjuang di babak kedua.

Performa sang pemuncak klasemen liga jauh lebih baik, yang berhasil menyamakan kedudukan berkat Bukayo Saka.

Pemain sayap ini memang kesulitan menemukan performa terbaiknya di awal musim 2025/26, tetapi ini mungkin penampilan terbaiknya di liga sejauh ini.

Golnya, terutama karena ia mencetak gol dari posisi yang disebut-sebut lemah, sungguh kelas dunia.

Saka telah menyia-nyiakan dua peluang emas untuk mencetak gol melawan Burnley seminggu yang lalu, tetapi ini lebih seperti itu dari pemain andalan klub tersebut.

Namun, seperti yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir, Saka kembali dikalahkan oleh pemain Belgia Leandro Trossard.

Pemain sayap ini tampak akan meninggalkan klub pada musim panas karena Arsenal sedang mencari bala bantuan di lini serang, tetapi karena banyaknya cedera, ia kembali menjadi pemain vital.

Golnya yang membawa tim Arteta unggul adalah salah satu gol terbaiknya sejak bergabung dari Brighton.

Namun, dengan cara yang sangat tidak biasa, tim tamu kesulitan di lini belakang. Untuk kedua gol tersebut, mereka kesulitan membersihkan garis pertahanan dan lini belakang tidak hanya kalah dalam satu duel, tetapi dua duel dalam proses menuju gol penyeimbang di menit-menit akhir.