Mainoo Membaik, 'Monster' Ruben Amorim Mulai Munculkan Pogba Baru di Manchester United

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kobbie Mainoo kembali jadi pembicaraan utama di Manchester United. Bakatnya sudah tak diragukan, namun Ruben Amorim terbilang minim memberi menit bermain untuk gelandang 20 tahun itu di musim 2025/26.

Padahal, Mainoo sempat jadi starter di final Euro dan dipuji banyak pihak, termasuk Anthony Elanga yang menyebutnya punya “atribut mirip Paul Pogba”.

Pogba, lulusan akademi United lainnya, juga sudah bersinar di usia yang sama.

Musim terbaiknya di Juventus datang pada 2013/14 ketika ia mencetak sembilan gol dan 15 assist dari 51 laga sebuah standar yang kini dibandingkan dengan perkembangan Mainoo.

Baca juga: Liverpool Incar Wonderkid Terbaik Dunia Ancaman Baru di Balik Nama Antoine Semenyo

Masalahnya, Mainoo baru mengumpulkan 228 menit musim ini.

Bandingkan dengan musim lalu ketika ia mencetak gol penyeimbang dramatis ke gawang Lyon di Liga Europa. Publik pun mulai mempertanyakan keputusan Amorim yang terus mengabaikannya.

Pogba Versi Baru Amorim: Bukan Mainoo, tetapi Casemiro

Jika banyak yang mengira Mainoo bakal jadi pewaris Pogba, Amorim justru memiliki “Pogba versi baru” dalam diri Casemiro.

Gelandang Brasil itu tampil berbeda di musim 2025/26. Selain menjadi spesialis perusak serangan lawan, ia kini lebih agresif dan produktif di sepertiga akhir.

Casemiro sudah menyumbang tiga gol dan satu assist dari sepuluh laga Liga Primer. Ia juga menambahkan elemen baru: pengatur tempo. Musim ini ia mencatat 3,5 umpan panjang sukses per laga, angka yang menonjol bagi seorang gelandang bertahan.

Luke Shaw bahkan menjulukinya “monster”, sementara statistik dua musim terakhir menegaskan transformasinya.

Statistik Casemiro – Liga Primer (per 90 menit)

2024/25 → 2025/26

• Gol & assist: 0.1 → 0.7
• Peluang tercipta: 1.4 → 0.8
• Umpan panjang sukses: 3 → 3.5
• Umpan progresif ke depan: 18.9 → 16.6
• Duel dimenangkan: 8.5 → 6.7

Perubahan besar ini membuatnya tampil seperti Pogba dalam sistem Amorim: kuat secara fisik, mengalirkan bola, mampu membawa ancaman ke depan, dan tetap dominan dalam duel.