Merawat Pohon Integritas
TANGGAL 1 April 2013, seluruh CPNS Kementerian Hukum dan HAM, hasil seleksi 2012, mulai menapakkan kaki di dunia kerja. Saya sangat ingin
Minggu lalu, saya sudah tuliskan, “Awali Bismillah, Jaga Integritas.” Itulah pesan saya atas satu pesan di Twitter, dari seorang CPNS Kumham 2012, yang menanyakan, “Apa modal kami untuk memulai kerja?” Tentu saja berdoa dan menjaga integritas adalah langkah awal, selanjutnya adalah terus bertahan dan memegang teguh integritas itu tanpa mentoleransi sekecil apapun bentuk penyimpangan. Tidak ada toleransi sebesar biji zarrah pun atas pungli, atas korupsi.
Pada kesempatan membuka orientasi di Jatim dan Jabar, saya awali dengan memutarkan film “Selamat Siang Risa”, salah satu cerita pendek di dalam film “Kita Vs Korupsi”. Film yang sangat menyentuh itu menggambarkan Pak Woko berteguh diri menolak tumpukan uang suap yang ada di hdapan matanya, meskipun sebenarnya kondisinya sangat kekurangan, serta anak bayinya sedang sakit, tanpa ada uang untuk berobat.
Di dalam ingatan Risa, yang kemudian telah dewasa, sangat kuat membekas perjuangan teguh ayahnya memegang prinsip antipungli, antikorupsi tersebut. Maka, ketika diapun diceritakan disodorkan amplop berisi “apple Washington” alias dollar, Risa dengan senyum ikhlas-tegas menolak, “Maaf, saya nggak bisa.”
Banyak adegan dan dialog dalam “Selamat Siang Risa” yang bertutur dengan gamblang, bagaimana prinsip antikorupsi dan kejujuran harus dipegang teguh. Termasuk setelah dengan penuh kemenangan menolak sogokan dollar tersebut. Di antaranya adalah untaian kata indah, “Keburukan lahir dari keburukan sebelumnya.”
Itulah sebabnya, seleksi CPNS tahun 2012 di Kemenkumham kami jaga betul agar bersih, tidak ada titipan, tanpa setoran. Karena kami yakini betul, proses seleksi itu adalah langkah awal untuk relasi yang saling menjaga amanah antara Kemenkumham dengan para CPNS. Dengan proses seleksi yang bersih, kami meyakini yang diterima adalah CPNS terbaik, dan lebih kuat mengemban amanah di Kementerian.
Masih banyak yang meragukan ada seleksi CPNS yang bersih. Saya bisa katakan, insya Allah di Kemenkumham sudah lebih bersih. Di samping karena proses seleksi lebih baik, pengawasannya pun kami libatkan dari unsur eksternal yaitu LSM, Ombudsman dan mahasiswa. Dengan demikian, segala bentuk penyimpangan dapat diminimalisir. Hasilnya, CPNS yang diterima adalah betul-betul peserta tes terbaik.
Saya telah meminta agar setiap CPNS menuliskan pengalaman pribadi mereka dalam seleksi 2012 lalu. Dari kisah yang dituliskan itu terungkap, nyaris seluruh peserta yang lulus berasal dari keluarga sederhana. Ada yang ayahnya pengayuh becak, guru, penjualmartabak, petani, sipir penjara, TKI dan lain sebagainya. Semuanya awalnya tidak percaya mereka bisa diterima, karena tidak ada kemampuan finansial untuk menyogok ataupun kenalan “orang dalam” untuk menitipkan kelulusan.
Namun, kelulusan mereka dengan jelas menunjukkan, proses seleksi tidak melihat “anak siap” yang ikut seleksi, tetapi “berapa hasil tes” yang bersangkutan. Saya membaca satu-per satu dan ikut terharu atas berbagai cerita inspiratif tersebut.Semuanya memberi motivasi, sekaligus semangat, bahwa ikhtiar kami menjaga agar proses seleksi bersih, tidaklah sia-sia.
Maka, kepada setiap CPNS Kumham 2012, kami menitipkan pesan: tolong jaga amanah yang telah kami tanamkan. Kami, panita seleksi CPNS 2012, telah menanamkan benih-benih integritas melalui proses seleksi yang bersih. Tolong rawatlah benih-benih itu menjadi pohon-pohon integritas yang kokoh, tumbuh di dalam diri kalian masing-masing. Jangan pernah khianati amanah dan kepercayaan yang telah kami berikan. Jaga terus integritas antipungli, antikorupsi.
Kami tahu, dan kalian pun akan segera tahu, tantangan dan godaan akan semakin berat di depan mata. Realitas dunia kerja tidak selalu hadir dalam wajah ramah penuh idealisme. Tidak jarang realitas kerja adalah lingkungan yang koruptif, penuh cobaan, sarat ujian. Godaan untuk korupsi dan pungli akan menjadi keseharian, maka teman-teman CPNS 2012 harus teguh memegang prinsip, kokoh menggenggam moralitas antipungli, antikorupsi.
Untuk memulai kerja, memulai pengabdian, memulai darma bakti kepada pertiwi, mari sama-sama kita bulatkan hati, mencuci niat, meneguhkan tekad. Mari kita awali dengan doa dan pinta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ya Tuhan ...
Kami insan yang penuh dengan kelemahan. Kami insan yang penuh dengan cela dan dosa, Izinkan kami berdoa dan memohon perlindungan-Mu.
Kami akan memulai pengabdian pada negeri. Kami akan memulai hari-hari panjang penuh bakti.
Kuatkan niat kami ya Tuhan.Teguhkan hati kami.