Balita Meninggal Akibat Penyakit Difteri

Desa Bejayaulama, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), geger dengan meninggalnya seorang balita

Penulis: | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Desa Bejayaulama, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), geger dengan meninggalnya seorang balita karena penyakit difteri. 

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium difteri. Biasanya menyerang balita yang tidak pernah diimunisasi.

Difteri peyakit menular dengan gejala seperti radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam sampai 38 derajat. Dalam 2-3 hari ada gejala timbul selaput putih kebiru-biruan di dalam tenggorokan yang membuat si penderitanya sulit untuk bernafas dan tidak bisa makan.

M Ridwan (2 tahun 4 bulan), awalnya mengalami sakit panas ia kemudian dibawa ke Puskesmas Daha Barat dan diberi obat penurun panas.

Meski panasnya sempat turun lehernya tetap membengkak.  Akhirnya, Ridwan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Basyri dan kemudian dilarikan di RS Sari Mulia. Sayang, Ridwan tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.

Kejadian ini langsung mendapat respon dari Dinas Kesehatan HSS dan menyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Karena jika dibiarkan akan menyebar," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan HSS, Maulidy.

Terlebih Difteri merupakan penyakit yang menular melalui udara dan percikan ludah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved