Pupuk Langka, Petani Pun Jadi Gelisah

Kelangkaan ini dikhawatirkan dapat mengganggu produksi padi, padahal Kapuas merupakan lumbung padi di Provinsi Kalteng

Penulis: Jumadi | Editor: Halmien
banjarmasinpost.co.id/faturahman
Pupuk bersubsidi yang dijual di pasar Palangkaraya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Musim tanam padi di medio April -September tahun ini, para petani di Kabupaten Kapuas diliputi kegelisahan, lantaran terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi jenis SP-36.

Kelangkaan ini dikhawatirkan dapat mengganggu produksi padi, padahal Kapuas merupakan lumbung padi di Provinsi Kalteng.

Sutikno, satu petani dari Kecamatan Bataguh, Senin (27/4/2015) mengatakan, kesulitan mencari pupuk bersubsidi jenis SP-36, terjadi hampir dua bulan terakhir. Padahal saat ini sudah waktunya melakukan pemupukan terhadap padi yang baru selesai ditanam.

“Kami sudah mencari hampir di semua kios penjual pupuk, tetapi tetap saja tidak ada yang menjual pupuk jenis SP-36. Saat ini padi yang kami tanam berumur satu bulan, dan harusnya sudah dilakukan pemupukkan," keluhTikno.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ditantura) Kabupaten Kapuas Anjono Bhakti, melalui Kabid Usaha Tani dan Pemasaran Hasil Otovianus, tidak membantah saat ini terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi jenis SP-36.

Kelangkaan tersebut kata dia lantaran kurangnya penyaluran yang dilakukan oleh pihak distributor.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved