Kriminalitas Banjarmasin
Wah Gawat! Di Kalimantan Selatan Beredar Camilan Jamur Tahi Sapi Mengandung Narkoba
Bahan tersebut mengandung narkoba yang bisa memberikan efek halusinasi (memabukkan) bila dikonsumsi.
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN-Beberapa hari ini, media sosial dihebohkan oleh peredaran keripik jamur merek Snack Good yang diduga berbahan jamur yang biasa hidup di kotoran hewan dan kayu busuk.
Bahan tersebut mengandung narkoba yang bisa memberikan efek halusinasi (memabukkan) bila dikonsumsi.
Dilansir dari Tribun Batam, informasi ini berawal dari penangkapan Cyan (52 tahun), warga Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang mengubah jamur itu menjadi keripik lalu dijualnya secara online.
Cyan menjual Snack Good seharga Rp 95 ribu per kemasan dan sudah beroperasi setahun lebih.
Produk keripik jamur tersebut menjangkau konsumen dari sejumlah daerah di antaranya Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Bandung dan Jakarta.
Badan POM memberi penjelasan mengenai keripik tahi sapi Snack Good tersebut yang ternyata dibuat dari jamur psilosibin (Psilocybin sp) yang dikenal sebagai magic mushroom.
Jamur psilosibin dapat tumbuh secara alami di kotoran hewan, lumut, ranting atau kayu yang busuk.
Mengingat jamur ini tumbuh di kotoran hewan maka kemudian dikenal sebagai jamur tahi sapi.
Berdasarkan literatur, jamur tahi sapi mengandung bahan aktif psilosibin dan psilosina yang termasuk ke dalam narkotika golongan I.
Psilosibin mempunyai sifat halusinasi, dapat mengubah suasana hati (mood), mengubah persepsi diri dan/atau dunia sekeliling serta meluapkan perasaan baik rasa senang (euphoria) maupun rasa sedih (depresi).
Cyan memperoleh jamur tersebut di sejumlah peternakan di Lembang, Bandung.
Dia menyuruh orang untuk mencari jamur.
Jamurnya tumbuh di kotoran sapi, kuda dan hewan ternak lainnya.
