Dugaan Korupsi KTP El

Jokowi Kembali Ingatkan Setnov, The Guardian Sebut Insiden Tabrakan "Penutup yang Dramatis"

Menurut media itu, insiden itu memang menutup rangkaian perkembangan kasus dugaan korupsi yang menyandung Setya Novanto,

Editor: Elpianur Achmad
Harian Banjarmasin Post Edisi Sabtu (18/11/2017) Halaman 1 

BANJARMASINPOST.CO.ID - PRESIDEN Joko Widodo kembali meminta Setya Novanto yang kini menjadi tersangka dalam dugaan kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik, mengikuti proses hukum di KPK. Jokowi menegaskan, proses hukum di Indonesia berasaskan keadilan.

“Saya minta Pak Setya Novanto mengikuti proses hukum. Saya yakin proses hukum yang ada di negara ini berjalan dengan baik,” kata presiden di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jumat.

Sejumlah media asing ikut menyorot kasus yang menimpa Setya Novanto. Media Australia, ABC News, sejak Jumat (17/11) dinihari terus memperbarui informasi soal keberadaan Setnov di rumah sakit akibat kecelakaan mobil yang dialaminya.

Baca: Minta Cek Ulang Kesehatan Setnov, Jusuf Kalla: Kesehatan dan Rumah Sakit Jangan Jadi Kedok

Media Inggris, The Guardian, menyebut keberadaan Setya Novanto di rumah sakit sebagai “penutup yang dramatis”. Menurut media itu, insiden itu memang menutup rangkaian perkembangan kasus dugaan korupsi yang menyandung Setya Novanto, mulai dari menghindari KPK sampai kecelakaan.

“Setelah berulang kali menghindari panggilan pemeriksaan dari KPK, surat penangkapan akhirnya dikeluarkan. Namun, (Novanto) malah tidak ditemukan sampai akhirnya kabar soal kecelakaan mobil yang menimpanya tersebar, Kamis (16/11),” demikian isi artikel The Guardian.

Baca: Hanya 1 Jam 18 Menit, Inilah Prajurit-prajurit Satuan Elit TNI AD yang Membebaskan Sandera di Papua

The Guardian juga menyorot warganet Indonesia yang secara sarkas “memuji upaya sang ketua DPR untuk kabur dari proses hukum”. ABC News bahkan menyebut perkembangan kasus Setya Novanto kerap dibandingkan oleh publik dengan “sinetron televisi Indonesia”.

“Dalam beberapa minggu terakhir, (Novanto) tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan, dengan mengaku kesehatannya bermasalah,” tulis ABC News dalam artikelnya.

“Padahal, awal bulan ini, (Novanto) tampak cukup sehat untuk menghadiri pernikahan putri dari Presiden Indonesia,” sambung artikel itu.

Baca: Kening Setya Novanto Diperban, Tompi: Dokternya Masuk Neraka, Ikut-ikutan Ngibul

Nama Setya Novanto sudah tak asing lagi di mata media asing, terutama sejak dirinya sempat diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya di New York.

Sementara itul Ace Syadzily, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar mengungkapkan, desakan digelarnya Munaslub untuk mengganti Ketum Partai Golkar Setya Novanto, bakal dibahas. Dorongan itu banyak muncul dari politisi senior partai berlambang pohon beringin itu mulai dari Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita, hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Baca: Akhirnya Setya Novanto Resmi Ditahan, Langsung Dibantarkan

Kata Ace, desakan Munaslub dari para politisi senior itu harus dipertimbangkan dan dibahas. “Kami belum rapat terkait perkembangan mutakhir Partai Golkar dalam menyikapi peristiwa yang terjadi dengan ketua umum. Karenanya desakan agar atau seruan agar misalnya dari Pak JK ke lainnya ya memang harus dibicarakan, harus dibahas,” ujarnya. (tribun/ruth/zal/gle)

Baca lengkap di Harian Banjarmasin Post Edisi Sabtu (18/11/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved