60 Tahun Terjebak di Rongga Pohon, Tapi Tubuh Seekor Anjing Tetap Utuh, Kenapa Ya?

Pengawetan mayat sering dilakukan untuk melindungi bentuk awalnya tetap terjaga.

Editor: Eka Dinayanti
newsweek
Anjing yang terjebak di pohon. 

BANJARMASINPOST.CO.ID – Pengawetan mayat sering dilakukan untuk melindungi bentuk awalnya tetap terjaga.

Tentu melihat manusia atau hewan yang diawetkan bukanlah pemandangan yang baru. Tapi bagaimana jika ada seekor hewan yang terawetkan secara alami?

Ya, hal itulah yang ditemukan seorang penebang kayu yang bekerja The Georgia Kraft Corp pada 1980-an.

Dikutip dari kompas.com, dia melihat mayat anjing pemburu yang terjebak di rongga pohon oak chestnut yang ditebangnya.

Anjing tersebut diperkirakan berlari ke lubang pohon tersebut pada 1960-an untuk mengejar sesuatu. Sayangnya, rongga pohon tersebut menyempit dan membuat anjing malang ini terjebak.

Baca: Ngeri, Saat Ditemukan, Buaya Sebangau Tengah Berjemur Sambil Memakan Tubuh Warga Katingan

Meski terjebak selama itu, tubuh anjing ini terawetkan secara alami.

Melihat hal ini, sang penebang tak lantas membuka pohon yang ditebangnya. Dia justru membawa batang pohon tersebut ke Southern Forest World, sebuah museum di Waycross, Georgia.

Hingga saat ini, anjing tersebut masih dalam pose yang sama di batang pohon itu.

Tentu kejadian langka ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana tubuh anjing itu tetap utuh padahal tidak diawetkan. Karena biasanya saat makhluk hidup mati, ia akan mengalami pembusukan.

Baca: Aman Hilang di Sungai, Yuni dan Ari Tak Sadar Buaya Mengintai Saat Mereka Pasang Jaring Ikan

Kristina Killgrove, seorang antropolog biologi di University of West Florida, menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

Killgrove mengatakan bahwa hal ini mungkin terjadi karena pohon oak chestnut yang menjebak anjing malang itu seolah menjadi peti matinya.

Pohon oak chestnut sendiri diketahui mengandung tanin, yaitu zat yang biasanya digunakan untuk melapisi kulit binatang untuk mencegah pembusukan.

Tanin adalah “pengering” alami atau bahan yang menyerap kelembapan dan mengeringkan sekitarnya. Lingkungan yang memiliki kelembapan rendah akan menghentikan aktivitas mikroba.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved