Berita Jakarta
Plus Minus 100 Hari Anies-Sandi dan 100 Hari Jokowi-Ahok, ini yang Paling Mencolok
Dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, apa keunggulan keduanya?
BANJARMASINPOST.CO.ID - Masa kerja pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memasuki hari ke-100, Rabu (24/1/2018), setelah dilantik pada 16 Oktober 2017.
Dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, apa keunggulan keduanya?
Dalam catatan, kepemimpinan Jokowi-sapaan Joko Widodo, dan Ahok terbilang gemilang, sejak terpilih dan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2012, keduanya segera merilis dua kartu layanan masyarakat, yakni Kartu Jakarta Sejarah (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sesaat dilantik pada bulan Oktober 2012 silam.
Kartu tersebut yang kini diadopsi pasangan Anies-Sandi menjadi KJS Plus dan KJP Plus.
Baca: 100 Hari Kerja Anies-Sandi, Bentuk KPK untuk Antisipasi Korupsi Secara Sistematis
Berbarengan dengan kedua program kerja unggulan tersebut, Jokowi-Ahok turut meningkatkan Upah Minimum Provinsi (UMP) buruh dari semula sebesar Rp 1,6 juta menjadi Rp 2,2 juta per bulan.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan dengan orang Anies-Sandi yang menetapkan UMP di angka Rp 3,6 juta per bulan atau naik sebesar Rp 200.000 dibandingkan UMP sebelumnya, yakni Rp 3,4 juta per bulan.
Sedangkan terkait infrastruktur transportasi, Jokowi Ahok diketahui meneruskan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang semula tertambat pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Prijanto, di antaranya meneruskan konsesi pembangunan Mass Rapid Transit dan monorel atau LRT saat ini.
Sementara Anies-Sandi telah melakukan uji coba OK Otrip, layanan transportasi umum terintegrasi Transjakarta serta merealisasikan program Rumah DP 0 Rupiah dan meresmikan lokasi tempat pembangunan di Jakarta.
Namun, hal mencolok dari pencapaian kedua pemimpin tersebut adalah terkait penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca: Sadis, Ditegur Gara-gara Sering Bolos Pelajar Tembak Mati Kepala Sekolahnya
Jika Jokowi-Ahok membebaskan jalan seputar pusat niaga terbesar di Asia Tenggara itu dari keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), Anies-Sandi justru memfasilitasi PKL untuk menutup Jalan Jatibaru, Tanah Abang.
Beragam tanggap terus mengalir sejak kebijakan penutupan jalan yang dialihfungsikan menjadi lapak PKL itu digulirkan pada Jumat (22/12/2017) hingga saat ini.
Media sosial pun masih diramaikan dengan pertentangan kebijakan yang disebut melanggar hak pengguna jalan dan pejalan kaki serta menyebabkan turunnya pendapatan pengemudi angkutan umum di kawasan tersebut.
"Bukan hanya sopir angkot yg gusar. Pejalan kaki jg gusar dgn kebijakan ini," tulis Yandri lewat akun twitter @Pyandree pada pagi tadi, Selasa (23/1/2018).
