Cerita Kepala Suku Dayak Meratus

Sakti, Panjat Batang Manau Berduri, Tak Ada Luka di Kaki Kepala Suku Dayak Meratus

Sambil duduk bersila, lelaki itu sesekali mengipasi kemenyan yang ditempatkan di bawah rangkaian batang pohon tersebut.

Penulis: Salmah | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/salmah
Pak Alianto 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seorang lelaki paruh baya duduk bersila di lantai pusat perbelanjaan modern Duta Mal Banjarmasin. Di depan lelaki itu ada rangkaian batang pohon yang batang utamanya dipenuhi duri.

Sambil duduk bersila, lelaki itu sesekali mengipasi kemenyan yang ditempatkan di bawah rangkaian batang pohon tersebut. Ritual ini dilakukan terkait dengan pertunjukan yang akan ditampilkan lelaki tersebut.

Lelaki itu berpakaian adat Dayak, bertelanjang dada, mengenakan celana dari kulit kayu dan tanpa alas kaki. Sejumlah aksesoris menghiasi kepala leher dan kedua lengannya.

Baca: Perempuan Tusuk Ustadz Saat Salat, Begini Kronologinya, Tokoh Nasional Pun Resah dan Angkat Bicara

Aksesorisnya berupa 'mahkota' dari tengkorak binatang dan kalung dengan untaian sejumlah taring binatang. Gelang logam di kedua lengan.


Alianto Kepala Suku Dayak Meratus

Beberapa tato menghiasi tubuhnya yang tegap. Terselip pula sebilah mandau di pinggang. Sosoknya memang sangat khas.

Alianto, demikian nama kepala suku Dayak Meratus asal Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan itu.

Kehadirannya di Duta Mal untuk menampilkan atraksi naik manau pada pembukaan Wisata Kalsel Travel Fair 2018 akhir pekan lalu.

Baca: Jadwal Siaran Langsung SCTV Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champion - Barcelona vs Chelsea, MU Vs Sevilla

Alianto adalah salah seorang 'spesialis' penaik batang pohon berduri yaitu manau, jenis rotan besar yang seluruh batangnya ditumbuhi duri tajam.

Sebelum menampilkan atraksi yang berbahaya jika dilakukan orang awam itu, Alianto menyampaikan melalui mikropon bahwa aksinya bukanlah suatu kesombongan tapi hanya sekadar melestarikan tradisi budaya.

Kemudian Alianto menari sambil menggerincingkan gelang di kedua lengannya. Tariannya diiringi seorang pemuda yang juga berpakaian Dayak dan bersenjata tombak.

Baca: Kata Wasit Tercantik di Dunia Soal Egy Maulana Vikri yang Gabung Lechia Gdansk di Liga Polandia

Tak lama menari, Alianto menuju rangkaian batang pohon di tepi panggung. Dengan yakin dan penuh kemantapan dinaikinya batang manau berduri tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved