Kritik AS Soal Kedubes Pindah ke Yerusalem, Raja Salman Malah Sumbang Palestina 150 Juta Dolar

"Yerusalem Timur merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina," tegas raja berusia 82 tahun itu dikutip

Editor: Ernawati
(Manuel Lopez Figueroa
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud 

BANJARMASINPOST.CO.ID, DHAHRAN - Sikap tegas ditunjukan Arab Saudi terhadap kebijakan Amerika di bawah komando Donald Trump.

Arab Saudi melalui Raja Salman bin Abdulaziz secara terbuka mengkritik kebijakan Trump yang memindahkan Kedubesnya ke Yerusalem.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, menggunakan pidatonya di pertemuan tahunan Liga Arab untuk mengkritik Amerika Serikat ( AS).

Baca: Sadis, Ibu Guru Cantik di NTT Dibunuh Suami Lalu Mayatnya Digantung di Pohon Mangga

Baca: Kabar Gembira, Kemungkinan Cuti Bersama Idul Fitri Bisa Bertambah, Tapi Mendikbud Beberkan Fakta Ini

Bertempat di kota kaya minyak Dhahran, Raja Salman mengatakan kalau Liga Arab menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Yerusalem Timur merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina," tegas raja berusia 82 tahun itu dikutip dari Sky News Minggu (15/4/2018).

Selain itu, Raja Salman turut memberi nama pertemuan tingkat tinggi di Dhahran tersebut dengan nama "Konferensi Yerusalem".

"Nama Konferensi Yerusalem dimaksudkan agar seluruh agar seluruh dunia mengetahui bahwa Palestina dan rakyatnya tetap menjadi perhatian Arab," kata Raja Salman.

Dia juga mengumumkan pemberian dana hibah sebesar 150 juta dolar AS, sekitar Rp 2 trilun, kepada Palestina.

Dana tersebut rencananya dipakai untuk pemeliharaan situs warisan Islam di Yerusalem Timur, termasuk di antaranya Masjid Al-Aqsa.

Sebelumnya, pada 6 Desember 2017, Trump mengumumkan pengakuannya bahwa Yerusalem merupakan ibu kota dari Israel.

Awalnya, disebutkan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem tidak dapat dilakukan pada tahun ini.

Namun, Trump memutuskan untuk mempercepat proses pemindahan.

Kedubes AS tersebut rencananya bakal dipindahkan pada Mei mendatang, atau bertepatan dengan peringatan berdirinya Israel di 14 Mei.

Pemindahan pada Mei mendatang akan dilakukan di kantor sementara dengan menggunakan bangunan yang selama ini digunakan sebagai konsuler di kawasan Arnona.

Sedangkan untuk gedung Kedubes AS direncanakan selesai dibangun pada akhir tahun depan. (*)

Dikutip dari Kompas.com dengan judul : Raja Salman Tolak Rencana AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved