Suka Duka Memelihara Ayam Hitam

Ayam Ini Tak Mau Makan Selain Ketan Hitam, Jon: Ini yang Bikin Harganya Mahal

Seperti diketahui ayam hitam merupakan jenis ayam yang tergolong mahal. Satu ekor ayam hitam bisa seharga ini

Penulis: Milna Sari | Editor: Didik Triomarsidi
milna sari
Ayam hitam milik Jon Ali Akbar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Memelihara ayam hitam atau ayam cemani adalah hobi baru Jon Ali Akbar. Karyawan swasta ini sudah setahun menggeluti kegiatan sampingan beternak ayam hitam ini.

Seperti diketahui ayam hitam merupakan jenis ayam yang tergolong mahal. Satu ekor ayam hitam bisa seharga Rp 3 juta hingga Rp 10 juta.

Namun bagi Jon yang juga warga Taman Megamatama Kelurahan Palam, Kota Banjarbaru harga ayam semahal itu bukan karena nilai magis yang sering dikaitkan dengan ayam ini.

Baca: Gila! Juara OSN Diberi Amplop Kosong, Bupati Nunukan Marah dan Tegur Kadis Pendidikan

Kepada Banjarmasinpost.co.id, Jon mengatakan biaya perawatan ayam inilah yang menjadikan harganya mahal.

Ayam hitam ujarnya saat ditemui, Minggu (06/05/2018) harus diberi makan ketan hitam. Selain itu ayam sulit makan. Dalam seminggu Jon bisa menghabiskan ketan hitam hingga lima liter lebih untuk memberi makan 17 ekor ayamnya.

Baca: Ustaz Somad Ungkap Hal Mengerikan Tentang Kasus Mirip Roy Kiyoshi, Indigo Harus Diruqyah

"Pernah saya kasih makan tiga jenis, pur, ketan hitam, dan jagung, ternyata cuma ketan hitam yang dia makan. Pernah juga saya campur ketan hitam dengan jagung, ternyata ayamnya malah milih ketannya aja jagungnnya ditinggal sama dia," jelasnya.

Ketan hitam ujar Jon merupakan makanan ayam tersebut sejak dari Jawa. Ia pun mengaku tak tahu alasan ayam tersebut diberi ketan hitam.

Ayam cemani yang ia beli dari Jawa Tengah tersebut ungkap Jon sudah ada satu yang memiliki darah berwarna coklat menuju hitam. Sisanya masih merah tua, bukan merah segar seperti darah ayam lainnya.

Namun bagi Jon dirinya tak menilai ayam cemani dari sisi magisnya. Ia hanya memelihara dan menjual ayam cemani untuk usaha sekaligus agar beda dengan peternak lain.

"Awalnya juga cuma iseng liat tetangga di Solo pelihara ayam cemani jadinya pingin ikut ya sampai sekarang udah dua kali menetap telurnya," ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id /milna)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved