Nirbaya, Bukit Eksekusi Mati Nusakambangan : Kesaksian Warga Soal Eksekusi Mati yang Bikin Merinding
Sebanyak 154 napi teroris Mako Brimob dipindahkan ke Lapas Nusakambangan yang dikenal angker.
Penulis: Restudia | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebanyak 154 napi teroris Mako Brimob dipindahkan ke Lapas Nusakambangan yang dikenal angker.
Nusakambangan seringkali dipakai untuk eksekusi mati para narapidana dan jadi hal biasa untuk warganya.
Eksekusi mati bagi warga di sekitar Nusakambangan sudah biasa didengar, termasuk kejadian aneh usai eksekusi mati.
Makhluk alam sebelah atau makhluk gaib jadi hal biasa ditemui warga.
Baca: Ngeri! 5 Fakta Lapas Nusakambangan, Tempat Baru 154 Napi Teroris Mako Brimob, Ada Bukit Kematian
Baca: Ya Ampun! Dewi Perssik Ungkap Dijadikan Ajang Taruhan Aldi Taher Hingga Berujung Begini
Baca: Klasemen-Jadwal Siaran Langsung (Live) TV Liga 1 Pekan 8 Hari Ini Jumat (11/5) : Ada 4 Laga Menarik!
Seperti diketahui, Bukit Nirbaya adalah tempat yang biasa dipilih untuk eksekusi mati.
Sekilas nama ini mungkin tidak mengindikasikan apa pun.
Tapi, bagi para napi khususnya yang sudah divonis mati dan tinggal tunggu eksekusi, tempat ini adalah pelabuhan terakhir mereka.
Bukit Nirbaya ini adalah salah satu tempat yang paling sering dipakai sebagai lahan eksekusi mati para napi yang bervonis mati.
Tempat ini seolah makin menambah kesuraman Nusakambangan yang sudah ngeri.
Belum lagi soal rumor-rumor tentang adanya makhluk halus di sini, makin menambah suasana tak menyenangkan.
Dilansir tribunnews, 29 Juli 2016, Kendar (34), warga sekitar dermaga menuju PulauNusakambangan bertutur, masyarakat sudah terbiasa dengan adanya pelaksanaaneksekusi mati terhadap sejumlah terpidana.
Baca: Mbah Mijan Sebut Kehamilan Lucinta Luna Kenyal-kenyil, Netizen Menyahut Silikon!
"Ini (pelaksanaan eksekusi mati) bukan yang pertama kalinya. Masyarakat tidak takut, meski kali ini pelaksanaannya pada malam Jumat Kliwon yang biasanya dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat mistis," kata Kendar saat ditemui di rumahnya di Kampung Wijayapura, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah.
Rumah Kendar hanya berjarak beberapa meter dari Dermaga Wijayapura, akses utama menuju Pulau Nusakambangan.
Kendar menceritakan bila di sekitar area dermaga dan Pulau Nusakambanganmemang dikenal angker.
"Saya beberapa kali melihat mahluk gaib," katanya.