Berita Internasional

Anggota ISIS Ini Rencanakan Pembunuhan dan Penggal Perdana Menteri Inggris, Theresa May

Anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) berencana mengebom Downing Street 10, kantor PM Inggris, dan memenggal kepada PM Inggris, Theresa May.

Editor: Restudia
Duncan Gardham via Sky News
Anggota ISIS terbukti bersalah rencanakan pembunuhan dan penggal PM Inggris, Theresa May 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LONDON - Anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) berencana mengebom Downing Street 10, kantor PM Inggris, dan memenggal kepada PM Inggris, Theresa May. 

Dilaporkan Sky News Rabu (18/7/2018), Naa'imur Zakariyah Rahman dari Finchley di utara London berencana menyerang Theresa May menggunakan pisau maupun pistol.

Aksinya terungkap setelah dia menghubungi agen rahasia Amerika Serikat (AS) yang menyamar sebagai anggota ISIS pada November 2017.

Baca: Iis Dahlia Usir Peserta Audisi Penyanyi Dangdut Hanya Karena Tanpa Make Up, Lihat Balasan Netizen

Agen yang menyamar itu memperkenalkan diri sebagai mata-mata ganda MI5. Kemudian Rahman mulai membeberkan plotnya.

"Saya berencana membunuh Theresa May," kata pria 20 tahun tersebut.

Dia juga menyatakan bakal melakukan bom bunuh diri di Parlemen Inggris.

Dia telah mengisi tanki truk penuh dengan bahan bakar, dan berniat mencari anggota yang mau mengemudikannya ke gedung parlemen.

Selain itu, Rahman juga menyiapkan opsi lain dengan sabuk bunuh diri, drone, bom rakitan, hingga racun dengan kode "kari campuran".

Baca: Ini Jawaban Iis Dahlia Usai Panen Bully Karena Aksi Usir Peserta Audisi, Waduh yg Ngebully gw

"Tuhan berkehendak agar aksi saya bisa sukses. Saya tak bisa menjadi martir jika tertangkap," ujar Rahman.

Di persidangan, dilaporkan agen yang menyamar itu mengisi ransel yang dibawa Rahman dengan peledak palsu dan semprotan merica.

Rahman ditangkap oleh polisi ketika sedang berjalan di Kensington dengan membawa bom palsu tersebut.

Dari laporan penyidik, Rahman pernah ditangkap karena mengirim gambar tak senonoh kepada bocah di bawah umur Agustus 2017.

Kepada hakim, Rahman mengaku dia termotivasi oleh pamannya yang lebih dulu menjadi anggota ISIS, dan terbunuh di Suriah Juni lalu.

Pasca-kematian pamannya, dia semakin berkeinginan melancarkan aksi teror, dan mulai menyebarkan pahamnya di dunia maya.

Baca: Bocah Pernikahan Dini Kepada Deddy Corbuzier, Awalnya Lewat WA Hingga Nekat Bertemu

Dilansir The Telegraph, Rahman membantu temannya, Mohammed Aqib Imran, untuk bergabung dengan ISIS di Libya.

Dia dinyatakan bersalah atas rencana pembunuhan PM Inggris, Theresa May.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota ISIS Ini Terbukti Rencanakan Aksi Penggal PM Inggris",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved