Pilpres 2019

Kronologi Pidato Jokowi Soal Relawan Berani Berantem Jadi Polemik, Inilah Cerita di Baliknya

Kronologi Pidato Jokowi Soal Relawan Berani Berantem Jadi Polemik, Inilah Cerita di Baliknya

Editor: Royan Naimi
kompas.com
Presiden Joko Widodo saat menghadiri rembuk nasional 98 di Jakarta, Sabtu (7/7/2018). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kronologi Pidato Jokowi Soal Relawan untuk Pilpres 2019 Jadi Polemik, Inilah Cerita di Baliknya.

Presiden Joko Widodo berpidato pada rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018) lalu.

Namun, pidato Presiden Jokowi saat itu menimbulkan polemik hingga sekarang.

Baca: Dibuka Lowongan Pekerjaan Recruitment Pertamina 2018, Di Sini Link dan Cara Pendaftarannya

Baca: Kali Ini Sujiwo Tedjo Sepakat dengan Jokowi Terkait Pidato ke Relawan Pilpres 2019

Jokowi yang maju kembali sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2019 meminta relawannya untuk berani jika diajak berantem.

 Berikut Kronologi Pidato Jokowi Soal Relawan Berani Berantem.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

Baca: Live Streaming Piala AFF U-16 2018 Indonesia Vs Kamboja - Link Live Streaming Indosiar Jam 19.00 WIB

Baca: Gempa Lombok Magnitudo 7, Inilah 7 Gempa Bumi di Indonesia Magnitudo di Atas 7

Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.

Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.

"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak (berantem), tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.

Baca: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Cawapres Prabowo dan Dukungan Kepada Jokowi pada Pilpres 2019

Namun, sebelum Kepala Negara mengeluarkan kata-kata kontroversial tersebut, wartawan yang meliput sudah buru-buru diminta untuk meninggalkan ruangan acara.

Sejak awal, wartawan memang sudah diwanti-wanti oleh pihak Istana hanya diberi waktu lima menit untuk bisa meliput pidato Jokowi lima menit pertama.

"Ini berlaku untuk semuanya, baik wartawan tulis, kameraman dan fotografer," kata petugas Istana itu mewanti-wanti.

Baca: Pengakuan yang Berubah Drastis Roro Fitria Setelah di Penjara Soal Berlian, Mobil dan Rumah Mewah

Hal ini berbeda dari kebiasaan. Biasanya, apabila memang acara Jokowi berlangsung tertutup, maka wartawan tidak diizinkan meliput dan hanya diberi kesempatan mengambil gambar sebelum dimulainya acara.

Sementara, apabila acara berjalan terbuka, maka wartawan biasanya bisa meliput hingga pidato selesai.

Tepat setelah lima menit pidato Jokowi berjalan, petugas Istana dibantu oleh panitia acara pun langsung meminta wartawan keluar ruangan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved