Pilpres 2019
Plus Minus Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Antara AHY dan Salim Segaf Menurut Versi Pengamat
Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto sudah mengerucut kepada dua nama seperti yang diungkapkan (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto sudah mengerucut kepada dua nama seperti yang diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Meski tak mengungkapkan siapa dua nama cawapres Prabowo Subianto, diduga nama yang tersisa adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Salim Segaf Al Jufri.
Pengamat politik, Said Salahudin memprediksikan dua nama kuat yang akan maju menjadi cawapres Prabowo Subianto adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini menilai Prabowo sendiri pasti juga memerlukan banyak masukan terkait kelebihan dan kekurangan Habib Salim dan AHY.
Baca: Setelah Abdul Somad Mundur, AHY dan Salim Segaf Mulai Berebut Kursi Cawapres Prabowo Subianto
Sebab sebelum memilih satu diantaranya, Prabowo Subianto harus betul-betul memastikan calon pendampingnya nanti bisa memberikan tambahan suara yang signifikan untuk dirinya.
Secara umum, ia melihat peluang Habib Salim dan AHY relatif berimbang.
Masing-masing punya basis konstituen yang riil dan sama-sama berpeluang menggaet pemilih potensial guna menambah suara bagi Prabowo.
Jika perbandingannya merujuk pada hasil perolehan suara Pemilu legislatif (Pileg) 2014, maka AHY jelas lebih unggul daripada Habib Salim dengan asumsi pemilih Demokrat dan PKS memiliki konsistensi dan loyalitas kepada partainya masing-masing.
"Di Pileg 2014 dulu, Demokrat berhasil meraup 12,7 juta suara pemilih, sedangkan PKS hanya mampu menghimpun kurang dari 8,5 juta suara pemilih," jelasnya kepada Tribunnews.com, Senin (6/8/2018).
Artinya, ia menjelaskan, potensi suara yang berpeluang disumbangkan oleh AHY kepada Prabowo lebih besar daripada Habib Salim.
Baca: Ustadz Abdul Somad Singgung Soal Pemimpin Indonesia, Jemaah Doakan Jadi Cawapres Pilpres 2019
Tetapi perlu dicatat, demikian ia mengatakan, suara Demokrat dulu itu mereka peroleh saat SBY masih berkuasa.
"Sementara sekarang kan SBY sudah tidak lagi memegang kekuasaan," paparnya.
Jadi menurut dia, mungkin saja dukungan pemilih kepada Partai Demokrat dan PKS pada Pemilu 2019 nanti bisa berubah.
Kata dia, komparasi AHY dan Habib Salim juga bisa dilihat dari peluang keduanya dalam menarik pemilih potensial.
Setidaknya ada tiga faktor yang bisa dimajukan untuk memperbandingkan antara AHY dan Habib Salim. Pertama, dilihat dari latar belakang kedaerahan, Kedua, usia. Ketiga, latar belakang agama.
