Berita Tanahbumbu
Termakan Hoax Tsunami, Warga Satu Kampung di Setarap Satui, Mengungsi ke Masjid
Warga mendengar informasi dari kawasan Kotabaru akan ada tsunami. Hal itu dibenarkan dengan datangnya seorang nelayan yang melihat ombak bersar.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Termakan hoax tsunami, satu kampung langsung mengungsi jauh ke sebuah masjid untuk berlindung. Peristiwa ini terjadi pada warga Desa Setarap Kecamatan Satui Kabupaten Tanahbumbu.
Disebabkan dari kabar yang tak jelas, satu kampung tiba-tiba sepi lantaran isu tsunami akan datang di kawasan tersebut. Warga pesisir pantai ini langsung berbondong-bondong keluar desa dan berlindung ke desa lainnya yang berlangsung pada Senin (1/9/2018) malam.
Warga mendengar informasi dari kawasan Kotabaru akan ada tsunami. Hal itu dibenarkan dengan datangnya seorang nelayan Setarap dan sempat melihat ada ombak besar yang akan datang.
Kabar tersebut langsung dipercayai seluruh warga Setarap. Akibatnya, satu warga langsung mengungsi ke lokasi yang dianggap aman dan sebagian besar mengungsi ke Desa Alkautsar tepatnya di Masjid Alkautsar Kecamatan Satui.
Baca: Live RCTI! Jadwal Siaran Langsung Manchester United (MU) vs Valencia Liga Champion Malam Ini
Baca: 13 Sanksi untuk Persib Bandung Terkait Tewasnya Anggota The Jakmania Jelang Laga Persib vs Persija
Namun setelah bermalam di masjid itu, warga akhirnya pulang setelah mendapatkan penjelasan dari pihak terkait dan Camat Satui. Sebab, kabar tersebut yang memperkirakan akan datang tsunami itu tidak benar.
"Setelah mereka benar-benar mengungsi dan bermalm di masjid Alkautsar, kami menyampaikan agar mereka pulang karena berita itu hanya hoax," kata Camat Satui, Ferdi Yosfi kepada Banjarmasinpost.co.id, pada Selasa (2/10/2018).
Menurut Ferdi, alasan warga mencari tempat aman karena pada sore harinya menerima berita hoax dari kotabaru. Dimana saat itu, nelayannya sendiri yang sore pulang dari melaut mengatakan ada gelombang besar dan kemungkinan bisa ada bahaya tsunami. Saat itu juga, Ferdi langsung mengintruksikan kepada aparat desa untuk menjaga kampungnya karena ditinggalkan warganya yang ditakutkan terjadi hal-hak yang tak diinginkan karena warga benar-benar meninggalkan rumahnya.
"Karena semua warganya sudah mengungsi di Alkusar, Sungai Danau dan di rumah keluarganya, ya langsung saya berikan penjelasan agar desa dijaga," katanya.
Ferdi bersyukur karena berita itu memang hoax dan tidak terjadi apa-apa dan berharap itu tidak akan terjadi. Setelah berkoordinasi dengan aparat desa pada pagi harinya, semua warga akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing. Jajarannya juga berkoordinasi dengan pemukiman Kintap, pelabuhan jorong bahwa aman-aman saja.
Baca: Reaksi Bobotoh Soal Sanksi ke Persib Bandung Imbas Tewasnya Anggota The Jakmania, Persib vs Persija
Baca: 11 Laga Sisa Persib Bandung di Liga 1 Usai Sanksi Tewasnya Anggota The Jakmania, Persib vs Persija
"Alhamdulillah, subuh tadi akhirnya sudah mulai pulang dan terakhir siang sekitar pukul 10.00 wita semuanya sudah kembali ke desa Setarap dan Kintap," katanya.
Setelah itu, sebekum peristiwa itu, dirinya sempat berkoordinasi dengan kepala desanya sesuai dengan info BMKG, perairan kita dari tanggal 29 sampai dengan 2 oktober diperkirakan memang ada gelombng tinggi dan sekitar pukul 02.00 wita, air laut akan pasang tinggi.
"Tapi yang namanya sudah termakan hoax, biar kita ngomong apa ya tidak akan didengar lagi. Tapi semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya. (banjarmasinpost.co.id/man hidayat)