Modal Maju Pemilu Legislatif 2019

Laporkan Dana Awal Kampanye Rp 100 Ribu ke KPU dan Bawaslu, Yogi: Masyarakat Semakin Pintar

Selain persiapan modal, para calon legislatif dari sejumlah partai di Banua, memiliki cara menyiasati modal untuk berkampanye.

Editor: Elpianur Achmad
capture/BPost Edisi cetak
Banjarmasin Post Edisi Cetak Kamis (4/10/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Selain persiapan modal, para calon legislatif dari sejumlah partai di Banua, memiliki cara menyiasati modal untuk berkampanye dan meyakinkan konstituen mereka saat maju di Pemilu 2019.

Namun, Sedikit berbeda dengan Yogi Adhiatma, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel. Politisi muda ini mengaku secara pribadi modalnya di Pileg 2019 niat dan ikhtiar. Menurut dia, masyarakat sekarang semakin pintar, sehingga perlu pendekatan individu sehingga disukai mereka.

Yogi mengaku sudah memberikan laporan dana awal kampanye dari PSI ke KPU dan Bawaslu sebesar Rp 100 ribu. "Pengertian awal kami ini adalah tahapan 1, akan ada tahap 2,3,4 dan seterusnya. Tapi itu masih awal," ujar caleg yang akan berlaga di dapil 4 yang meliputi Tapin, HSS, HST tersebut.

Sebelumnya, Edy Artiansyah, Ketua KPU Kalsel, menjelaskan hingga kemarin pihaknya sudah dilapori terkait SK pemenangan masing masing partai politik, termasuk laporan dana awal kampanye (LADK).

Baca: Ada Caleg Siapkan Dana Ratusan Juta di Pileg 2019, Zaki Sebut Pantang Berutang untuk Kampanye

Baca: Caleg dan Parpol Batola Diminta Tidak Pakai Isu Sara dan HOAX Saat Kampanye

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id, Instansi Ini Sepi Peminat Padahal Gajinya di Atas 10 Juta

"Kami sudah dilapori, dan hasilnya rata rata sudah melaporkan. Namun ada sebagian masih baru sebagian dan menyusul kelengkapannya. Tapi secara umum sudah dilaporkan soal LADK," ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Zaki, misalnya, caleg dari Partai keadilan dan persatuan Indonesia (PKPI), mengakui modal yang dimilikinya terbilang minim. Namun demikian, Sekretaris DPP PKPI Kalsel, ini mengaku meski dengan modal ‘cekak’ bukan berarti harapannya untuk bisa masuk ‘Rumah Banjar (DPRD Kalsel) terhambat sama sakali.

Zaki memiliki strategi untuk bisa tampil berkampanye seperti caleg lainnya. Dia akan menggunakan jaringan yang ada sekaligus sosialisasi kepada konstituen yang dibidiknya. Selain itu dia juga berharap soal alat peraga kampanye ada pihak yang bisa membantunya.

Pendek kata, dia bertekad dirinya maju menjadi caleg tidak harus berutang atau pinjam uang kepada orang lain.
Zaki ingin membuktikan bahwa tanpa dana yang kuat, tetap bisa menjadi caleg. "Yang pasti harus ada kemauan dan keinginan yang kuar dari caleg. Alhamdulillah meski minim, tapi saya tidak mau berhutang untuk kampanye," ucapnya.

Zaki mengaku sudah melaporkan dana awal kampanye (LDAK) ke KPU Kalsel. Dia menyebut nilainya tidak seberapa hanya Rp 500 ribu. "Itu dana awal, sehingga kami bisa. Strategi saya yakin menang, dan bisa tembus dan duduk satu kursi di DPRD Kalsel," beber Zaki penuh keyakinan.(lis/sah/elh/nia)

Baca lebih lengkap di Banjarmasin Post Edisi Cetak dan ePaper BPost , Kamis (4/10/2018)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved