Gempa Donggala

Iswandi Berzikir saat Lumpur 'Menyedot' Rumahnya: Kalau Allah Mau Cabut Nyawa, Saya Ikhlas

Tanah seakan-akan 'menyedot' ribuan rumah yang bermukin di daerah yang terkenal padat penduduk itu.

Editor: Didik Triomarsidi
Tribunbarru.com
Suasana di Kampung Petobo pasca gempa dan tsunami, Sabtu (6/10/2018). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALU - Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak parah akibat likuifaksi.

Tak hanya porak-poranda, saat gempa terjadi, Petobo perlahan bak ditelan bumi.

Tanah seakan-akan 'menyedot' ribuan rumah yang bermukin di daerah yang terkenal padat penduduk itu.

Iswandi (45), yang beruntung menjadi salah satu saksi hidup menceritakan detik-detik peristiwa itu terjadi.

Saat itu Iswandi sedang mengerjakan rutinitas yang biasa ia kerjakan, yakni guru mengaji di desanya.

Baca: Jadwal Tahapan Selanjutnya Pendaftaran CPNS 2018 via Sscn.bkn.go.id, Ada Sejumlah Tes

Sampai akan menunaikan Salat Magrib, suasana pun berubah menjadi mencekam.

Seketika isi rumah goyang tak karuan. Istrinya berteriak-teriak menyuruhnya ke luar.

"Lagi basuh muka pakai air berwudhu di kamar mandi saya, ambil sarung, terus istri teriak ke luar rumah!, ke luar!" ujar Iswandi, sambil menggambarkan kepanikannya saat itu, Kamis (18/10/2018).

Baca: HPS 2018 Dihadiri Diplomat 22 Negara, Kapenrem: Presiden Jokowi Tidak Jadi Datang

Mendengarkan teriakan istri, Iswandi seketika berlari-lari mencari perlindungan.

Namun, langkahnya terhenti sebab jalan menuju pintu ke luar tertutup reruntuhan bangunan.

Likuifaksi terjadi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/10/2018)
Likuifaksi terjadi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/10/2018) (tribunnews.com/Lapan)

Selang beberapa menit, keadaan diperparah dengan munculnya lumpur yang seakan 'menyedot' rumah Iswandi.

Panik, namun ia memilih berdiam diri di dalam rumah.

Ia mumutuskan untuk duduk bersila sambil berzikir, bertahmid dan bertakbir, memohon keselamatan.

"Disitu saya sudah pasrah, kalo Allah mau cabut nyawa saya saya ikhlas, tapi kalo belum waktu nya saya mohon untuk diselamatkan," ucap Iswandi lirih.

Tuhan seakan mendengar doa Iswandi, tiba-tiba tanah dan lumpur berhenti bergerak, dan atap rumahnya terbuka.

Baca: Kisi-Kisi Soal Tes CPNS Usai Lolos Verifikasi Administrasi Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved