Pilpres 2019
Adu Argumen Sandiaga Uno dan Sri Mulyani Soal Usulan Gaji Guru Rp 20 Juta Jelang Pilpres 2019
Selain Sandiaga Uno, belakangan Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi usulan kenaikan gaji guru hingga Rp 20 juta
BANJARMASINPOST.CO.ID - Usulan kenaikan gaji guru hingga Rp 20 juta Jelang Pilpres 2019 mendapat perhatian sejumlah pihak.
Selain Sandiaga Uno, belakangan Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi usulan kenaikan gaji guru hingga Rp 20 juta yang dilontarkan oleh tim pemenangan capres-cawapres di Pilpres 2019 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Menurut perempuan yang kerap disapa Ani itu, ide atau usulan Jelang Pilpres 2019 boleh-boleh saja. Namun ada baiknya pengusul menghitung lebih dulu jumlah guru dan ketersediaan anggaran di APBN.
"Kalau ada ide, ya ada baiknya dihitung (dulu), berapa jumlah guru, berapa jumlah anggarannya, dan apakah kebutuhan anggaran itu akan dipenuhi dari sumber mana," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Baca: Gugatan Cerai Gisella Anastasia ke Gading Marten Ungkap 5 Fakta, Pamit & Pastikan Tak Selingkuh
Baca: Klarifikasi Presiden Jokowi Soal PKI di Depan Ulama Jelang Pilpres 2019, Jokowi : Silahkan Tabayyun
Baca: Analogi Kapal Titanic Ala Prabowo Subianto Kondisi Keuangan Pemerintahan Jokowi Jelang Pilpres 2019
Dari sisi anggaran kata dia, anggaran pendidikan sebesar Rp 492 triliun pada 2019. Anggaran itu untuk gaji, tunjangan profesi guru dan anggaran yang dialokasikan ke daerah, termasuk BOS yang sudah mencapai Rp 117 triliun.
Sri Mulyani menilai, semua pihak memiliki pandangan yang sama yakni perlunya memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Hal itu penting dilakukan untuk meringankan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
Namun peningkatkan kualitas pendidikan itu bisa dilihat dari berbagai hal, tak hanya kenaikan gaji guru yang dratis.
"Apakah itu dilihat dari sisi hasil pendidikannya, atau dari sisi gurunya, atau fasilitas, dan juga jangan lupa untuk ini, termasuk salah satu bidang yang sudah didelegasikan ke daerah, jadi peran dari pemerintah daerah menjadi penting," kata dia.
Ia juga mengatakan, dari sektor pendidikan sendiri, Kemendikbud sudah menyampaikan berbagai program, tinggal dilihat apakah itu hal yang akan diperbaiki atau tidak.
"Jadi perlu untuk dilihat secara keseluruhan, tapi spirit untuk memperbaiki pendidikan saya rasa itu semua juga sama," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Baca: Anies Baswedan Enggan Tanggapi Ramalan Prabowo Subianto Soal Air Laut ke Bundaran HI
Baca: BREAKING NEWS - Tim Gabungan Bekuk Pelaku Pemenggal Kepala, Usianya Ternyata Baru 19 Tahun
Fokus Guru Pedalaman
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salihuddin Uno mengatakan, ia akan mementingkan kesejahteraan guru yang berada di pedalaman dan perbatasan Indonesia.
Menurut Sandiaga, gaji guru di kota-kota besar sudah tinggi, seperti di DKI Jakarta. Jika ditambah dengan tunjangan sertifikasi angkanya bisa mencapai lebih dari Rp 20 juta.
"Di DKI untuk yang level tertentu yang sudah sertifikasi memang sudah ada di level tinggi. Tentu yang dipikirkan saat ini guru-guru di pelosok dan perbatasan," kata Sandiaga.
Meski demikian, menurut Sandiaga, kenaikan gaji guru hingga Rp 20 juta tak mungkin terealisasi untuk semua guru di Indonesia.
