Kisah Badut di Jalanan Kalsel

Badut Ying Selalu Umbar Senyum, Inilah Sosok di Baliknya dan Fakta Sebenarnya Profesi Badut di Jalan

Badut Ying Selalu Umbar Senyum, Inilah Sosok di Baliknya dan Fakta Sebenarnya Profesi Badut di Jalanan

Penulis: | Editor: Rendy Nicko
banjarmasin post group/ hasby suhaily
Sosok badut Ying yang berdiri di pinggir Jalan A Yani di kawasan Kota Martapura, Kabupaten Banjar 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tampak luar, topeng dan pakaian badut yang ada di Jalan A Yani Martapura, Kabupaten Banjar terlihat mengumbar senyum. 

Sesekali, badut itu melambaikan tangan ke pengendara yang kebetulan lewat di akses jalan nasional itu.

Namun siapa sangka, tampilan topeng badut yang selalu tersenyum itu berbanding terbalik dengan sosok yang ada di baliknya yang rela bermandi keringat berjam-jam lamanya.

Demi apa? Sekadar uang receh dari para pengendara yang lewat.

Baca: Ini Deretan Novel Karya NH Dini, Sastrawan yang Meninggal Karena Kecelakaan

Baca: Fakta-fakta Terbaru 31 Pekerja Jembatan di Papua Dibunuh KKB, Mulai Foto, Penyebab Hingga DPRD

Baca: Delapan Orang Meninggal, Ratusan Orang Dirawat di Kalimantan Tengah, Ada Apa di Sana ?

Ya, Adalah Fahyani yang mengenakan kostum Badut Ying. Dirinya mulai berada dibalik sosok Badut Ying sejak pukul 17.00 wita hingga tengah malam, mandi keringat sudah jadi makanannya sehari-hari.

Bahkan bisa saja mengenakan kostum Badut Ying sejak siang hari. Kostum tersebut bukanlah miliknya, melainnya menyewa dari seseorang di Martapura.

“Panas, keringatan kalau pakai kostum badut. Tetapi mau bagaimana lagi, untuk mencari nafkah dan menghidupi orangtua yang hanya tinggal Ibu hidup di kampung,” katanya.

Dia mengatakan, mengatasi panas keringat berada di dalam kostum badut, cara mengatasinya sesekali melepas topeng dan duduk beristirahat di pinggir jalan. Hanya bisa mengusap keringat yang bercucuran di bagian wajah.

Begitu pula diungkapkan M Farisi. Mengenakan badut Boneka Salju setiap hari mangkal di pinggir Jalan A Yani Martapura untuk mengais rezeki. Dirinya juga mesti rela bermandikan keringat demi meringankan beban orangtuanya yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pencuci botol.

Baca: Waspada! 7 Daerah di Kalsel Berpotensi Hujan, Cek Data BMKG Ini

Baca: Penjelasan Rocky Gerung Ketika Disebut Ikut Sebarkan Hoaks Ratna Sarumpaet, Akui Terima Foto

Baca: Hasil Akhir Watford vs Manchester City Liga Inggris 2018, Skor 1-2, Riyad Mahrez dan Sane Cetak Gol

“Meringankan beban orangtua, membiaya sekolah saya,” ungkap pelajar di salah satu SMK yang ada di Martapura.

Menjadi badut bukanlah baru kemaren sore dilakoninya, dirinya sudah menjadi badut sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama. Menjadi kuli bangunan pernah dilakoninya, namun karena kontrak pekerjaan sudah habis maka tidak ada lagi pekerjaan hingga memilih menjadi badut di luar jam sekolah.

“Jelas panas, keringatan. Harus tahan demi meringankan beban orangtua dan membiayai sekolah saya,” tambahnya. (banjarmasinpost.co.id/Hasby suhaily)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved