Berita Regional
Viral! Hujan Uang Dikabarkan Terjadi di Probolinggo, Hoax atau Asli? Ini Penjelasan Kepolisian
Jagat maya dikagetkan dengan isu yang beradar menyabutkan ada hujan uang terjadi di Kota Probolinggo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PROBOLINGGO - Jagat maya dikagetkan dengan isu yang beradar menyabutkan ada hujan uang terjadi di Kota Probolinggo. Saking santernya kabar itu sehingga menjadi viral di media sosial.
Dua petinggi kepolisian di Probolinggo memastikan bahwa video hujan uang yang disebutkan di Probolinggo itu tidak benar.
Jajaran Polres Probolinggo dan Polres Probolinggo Kota sudah melakukan penyelidikan dan pengecekan, hasilnya pun tidak ada.
Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi K menjelaskan, dari kemarin memang ada informasi di media sosial sedang viral hujan uang yang dibagikan seseorang dari lantai dua.
Dari informasi itu, lanjut Kapolres, dirinya sudah meminta Kasat Intel dan Kapolsek jajaran yang ada di wilayah Polres Probolinggo untuk melakukan pengecekan terkait video viral hujan uang tersebut.
"Saya perintahkan untuk cek apa benar itu terjadi di Probolinggo, dan hasilnya tidak benar. Menghambur - hamburkan uang itu tidak ada di wilayah Probolinggo," katanya.
Baca: Oknum Polwan Ini Berkali-kali Selingkuh dan Kirim Foto Bugil ke Napi, Ini Fakta Lengkapnya
Ia menjelaskan, tidak ada laporan, dan pihaknya tidak mengetahui itu kejadiannya terjadi dimana.
Untuk pengunggah pertama di media sosial itu teridentifikasi di Malang.
"Ini kami juga masih cek lagi sebenarnya video itu di mana. Tapi yang jelas, hujan uang itu atau video viral itu tidak terjadi di wilayah hukum Polres Probolinggo," tambahnya.
Baca: Reaksi Raffi Ahmad dan Ivan Gunawan Ketika Chand Kelvin Ingin Punya Istri Seperti Ayu Ting Ting
Ia juga berpesan kepada masyarakat dan semuanya untuk menjadi pengguna media sosial yang bijak.
Jangan ikut menyebatkan berita bohong atau hoax yang belum tentu kebenarannya dan belum ada konfirmasinya.
Terpisah, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, menanggapi viral video hujannya uang, pihaknya sudah mempelajari dan melihat, untuk logat bicara, ada Bahasa Jawa dan sedikit Madura.
"Ada kata roh, itu orang dan ada lek. Yang jelas kalau melihat dari logat bahasa itu, kemungkinan besar tidak terjadi di Probolinggo. Kami juga sudah cek dan tidak terjadi di Probilinggo," katanya.
Ia juga berpesan, kepada semua masyarakat, untuk tidak mudah terpancing, dengan berita bohong yang belum tentu kebenarannya.
Kata dia, menjelang Pilkada memang banyak sekali bermunculan berita hoax.
"Jangan mudah percaya dan tetap berperan dalam menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif dengan tidak ikut menyebarkan berita hoax," pungkas dia.
