Berita Tapin
3 Wilayah di Kecamatan di Tapin Waspada Bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor
3 Wilayah di Kecamatan di Tapin Waspada Bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Tiga wilayah Kecamatan di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam kategori rawan bencana banjir, angin puting beliung dan longsor.
Itu dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Tapin, Nordin dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id, Selasa (8/1/2019).
Nordin mengatakan tiga wilayah Kecamatan rawan banjir itu adalah Kecamatan Piani, Kecamatan Tambarangan dan Kecamatan Binuang.
Kecamatan Piani, diakui Nordin, beberapa desa di daerah pegunungan sempat dilanda hujan deras sehingga mengakibatkan debit air sungai di desa tersebut tinggi.
Baca: Jane Shalimar Kecewa ke Vanessa Angel? Blak-blakan Kuasa Hukum Usai Tangani Prostitusi Online
Baca: Cara Komunikasi Ustadz Arifin Ilham Pasca Dirawat di RS Diungkap Sandiaga Uno
Baca: Fakta-fakta Titi Wati Wanita Berbobot 350 Kg Asal Kalteng, Sulit Evakuasi Hingga Kesetiaan Suami
Baca: Polisi Tangkap Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Pilpres 2019, Ini Identitasnya
Baca: Hasil Akhir Tottenham Hotspur vs Chelsea Leg Pertama Semifinal Carabao Cup, Gol Harry Kane!
Antisipasi BPBD Tapin, jelas Nordin mendirikan posko pemantau dan petugas yang senantiasa memonitor
ketinggian debit air di daerah aliran sungai Tapin dan sungai di tiga kecamatan yang rawan banjir.
Sebelumnya, kondisi luapan air di sungai Miawa di Kecamatan Piani di posting warganet akun facebook, barbie, kemarin, sekitar pukul 17.47 Wita yang mendapat 301 tanggapan dan 42 komentar.
Kepala Desa Miawa, H Amat Mukaram dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id terkait luapan air sungai Miawa membenarkan.
Menurut H Amat Mukaram, luapan air sungai Miawa itu tidak lama dan tidak sampai merendam permukaan aspal jalan.
Peristiwa banjir dan meluapnya air sungai Miawa diakuinya terjadi setiap tahun. Itu apabila semua wilayah desa di pegunungan dilanda hujan deras dalam waktu relatif lama.
"Alhamdulillah, air sungai Miawa sudah turun hari ini," katanya.
Selama dilanda banjir, aktivitas warga di Desa Miawa tidak terganggu. Rumah warga sudah ditinggikan.
"Kalau banjir pun hanya jalan yang terendam sekitar 30 sentimeter. Tapi air banjir itu cepat surut," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar wahid)
