Berita Kabupaten Banjar

Alfatih Mendadak Terserang Diare, Pemulangan ke Kantor Perwakilan Banjar di Jakarta Tertunda

Dinyatakan, sejak Selasa (09/01/2019) Alfatih menjalani penanganan ekstra lagi karena terkena diare dan langsung mendapatkan antibiotik.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Elpianur Achmad
Ikwansyah untuk Banjarmasinpost.co.id
Kadiskes Banjar Ikwansyah (kedua dari kiri) didampingi tim medis RSCM, menjenguk Alfatih di ruang perawatan, dua pekan lalu. Kondisi balita malang ini pelan tapi pasti makin membaik. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Rencana pemulangan Muhammad Alfatih (1 tahun) dari RS Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta ke kantor perwakilan Pemkab Banjar di Tebet Barat Dalamraya Jakarta tertunda.

Ini menyusul kembali drop-nya kesehatan balita penderita jeune syndrom itu.

"Memang rencananya pada pekan pertama Januari ini Alfatih keluar dari RSCM, tapi mendadak sakit diare. Jadi, pemulangannya ke kantor perwakilan di Tebet Barat menunggu membaiknya kondisi bayi itu," ucap Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikwansyah, Selasa (09/01/2019).

Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini mendapatkan informasi terkini kondisi Alfatih dari manajemen RSCM. Dinyatakan, sejak Selasa (09/01/2019) Alfatih menjalani penanganan ekstra lagi karena terkena diare dan langsung mendapatkan antibiotik. Lama perawatan diperkirakan selama tujuh hari.

Selain itu, pihak manajemen RSCM saat ini juga masih melakukan pelatihan khusus terhadap orangtua Alfatih mengenai tindakan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan). Lalu, menunggu persetujuan dari Poliklinik Kencana untuk rawat jalan Alfatih. Hal ini mengingat kelak balita malang ini memerlukan ruangan khusus dan pelayanan cepat.

Baca: Sikap Presiden Jokowi Saat Menjenguk Ustadz Arifin Ilham, Lihat Juga Ketika Anies Baswedan Jenguk

Baca: 31 Polisi Polda Kalsel Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Kabid Dokkes Polda Kalsel

Baca: Perhatian Ustadz Abdul Somad & Habib Rizieq untuk Ustadz Arifin Ilham, Sandiaga Uno Menjenguk

"Kemudian menunggu departemen rehap medik membuat jadwal kunjungan ALfatih ke poli dan menunggu hasil kultur feases lengkap untuk menentukan antibiotik yang cocok untuk diare Alfatih. Ini biasanya memerlukan waktu selama lima hingga tujuh hari," beber Ikwansyah.

Ia mengatakan akan kembali meluangkan waktu untuk menjeguk Alfatih di RSCM. "Kebetulan ulun (saya) saat ini mendampingi rombongan DPRD Banjar ke Jakarta. Jadi, insha Allah nanti ulun akan sekalian langsung ke RSCM," ucap Ikwansyah.

Alfatih telah mejalani penanganan medis secara intensif di RSCM selama sekitar delapan bulan atau sejak 20 Mei 2018 lalu. Saat ini dalam persiapan menjalani fase rawat jalan. Ujicoba penggunaan ventilator (alat bantu pernapasan) telah dilakukan beberapa hari lalu dan berlangsung lancar.

Pada proses rawat jalan, balita malang anak warga Kecamatan Mataraman itu akan tinggal sementara di kantor perwakilan Pemkab Banjar di Jakarta, di kawasan Jalan Tebet Barat Dalamraya.

Belum diketahui berapa lama Alfatih kelak balita menjalani rawat jalan. Namun dimungkinkan masih cukup lama karena penyakit yang diidap adalah penyakit langka yang memerlukan penanganan khusus.

Baca: Pengacara Zakir Ungkap Vanessa Angel Cabut Dirinya, Siapkan Pengganti Bela Kasus Prostitusi Online

Baca: Syahrini Tulis Kata Sayang di Postingan Instagram, Berkaitan Reino Barack, Mantan Luna Maya?

Baca: Sosok Naomi Zaskia, Diduga Pemilik Tangan Digenggam Sule, Kisah Cinta Sule & Calon Ibu Rizky Febian

Selama itu pula Pemkab Banjar membantu biaya hidup orangtua Alfatih di Jakarta. Dinkes Banjar beberapa bulan lalu juga menginisiasi penggalangan dana kemanusiaan untuk pembelian ventilator seharga Rp 200-an juta. Langkah ini dilakukan karena aturan pengelolaan keuangan tak memungkinkan untuk menyalirkan dana hibah dalam jumlah besar.

Setelah dana kemanusiaan untuk pembelian ventilator tersebut cukup, kini Dinkes Banjar akan kembali melakukan penggalangan dana kemanusiaan kepada kalangan pihak ketiga (pengusaha, donatur). Pasalnya, selama nanti Alfatih menjalani rawat jalan, lumayan banyak biaya yang harus disiapkan tiap bulan yakni Rp 25 juta lebih.

Ikwansyah mengira untuk rawat jalan cukup hanya dengan membeli ventilator. Ternyata ada lagi biaya BAHP (bahan alat habis pakai) yang harus disiapkanm nilainya sekitar Rp 8,4 juta seminggu. Beberapa hari lalu dirina telah menyerahkan uang sebanyak Rp 30 juta melalui orangtua angkatnya Alfatih di Martapura.

Selanjutnya Ikwansyah kini sedang berkonsultasi dengan Sekda Banjar H Nasrun Syah untuk menggalang bantuan dana kemanusiaan dari pihak ketiga seperti dari kalangan pengusaha yang ada di Kabupaten Banjar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved