Berita Tabalong

Begini Perjuangan Siswa dari Desa di Tabalong Demi UNBK, Lewati Jalan Berlumpur & Nginap di Sekolah

Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara saat ini tengah mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komunter (UNBK)

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurnia Wati
Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara harus melewati jalan berlumpur demi UNBK. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara saat ini tengah mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komunter (UNBK), karena tidak menjadi penyelenggara ujian para siswa harus melaksanakan simulasi UNBK di SMKN 2 Tanjung di Desa Kitang Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong.

Untuk menuju Desa Kitang siswa harus menempuh perjalanan panjang, dengan menggunakan sepeda motor mereka harus menempuh perjalanan sekitar lima hingga enam jam.

Dengan kondisi jalan yang rusak parah siswa harus melintasi jalan tanah yang berlumpur.

Jalan Desa Dambung Raya memang masih berupa jalan tanah, saat turun hujan jalan sangat sulit untuk dilewati.

Siswa SMPN 4 Haruai berjumlah 17 orang yang mengikuti simulasi UNBK pada Senin (18/03/2019).

PLT Kepala Sekolah SMPN 4 Haruai Arie Susanto mengatakan sebagian siswa ada yang menggunakan jalur sungai dengan menggunakan kelotok karena sepeda motor mereka tidak memungkinkan untuk digunakan melewati jalan berlumpur.

Sebagian siswa yang menggunakan jalur darat mengendarai sepeda motor sendiri dan ditemani beberapa pendamping dari sekolah dan keluarga siswa, Mereka menaiki sepeda motor sendiri atau berboncengan dengan teman.

Baca: VIDEO Sidang Kasus Pembunuhan di Pengadilan Negeri Banjarmasin Ricuh, Keluarga Korban Ngamuk

Baca: Dinilai Ganggu Lalu Lintas, Pemindahan Tugu di Kota Martapura Ini Belum Terlaksana, Ini Penyebabnya

Baca: Lagi Lelap Tidur Angin Puting Beliung Sapu Rumah di Pulau Sembilan, Warga Panik dan Berlarian

Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara harus tidur di ruang kelas.
Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara harus tidur di ruang kelas. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurnia Wati)

Meskipun memang menyalahi aturan namun siswa sudah biasa mengendarai sepeda motor sendiri.

Karena jarak yang ditempuh menuju sekolah atau tempat lain cukup jauh dan anggota keluarga juga tidak bisa mengantar karena bekerja.

Sesampainya di SMKN 2 Tanjung siswa langsung beristirahat, ada tujuh sekolah yang menggelar simulasi di SMKN 2 Tanjung. Untuk siswa SMPN 4 Haruai harus menginap karena perjalanan yang ditempuh sangat jauh.

Pihak sekolah SKN 2 Tanjung menawarkan untuk menginap di ruang kelas, hal ini disambut baik oleh siswa karena tidak ada rumah warga yang menampung.

"Kami berterimakasih bisa menginap disekolah, ruangan kelas dipindahkan meja dan kurainya dan digunakan oleh siswa untuk istirahat dan tidur selama dua malam," ujar Arie.

Rencananya Hari ini Selasa (19/03/2019) siswa setelah selesai mengikuti simulasi langsung pulang menuju Dambung Raya. Namun melihat cuaca jika hujan kemungkinan bisa kembali menginap.

Untu makan pihak sekolah bekerjasama dengan salah satu warga sekitar untuk penyedia makanan siswa. Siswa membayar Rp 10.000 untuk satu kali makan.

Simulasi UNBK dihari pertama berjalan dengan lancar, meskipun masih ada siswa yang sedikit kesulitan karena tidak terbiasa mengoperasikan komputer. Di SMPN 4 HAaruai Desa Dambung Raya sendiri masih belum teraliri listrik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved