Berita Banjabaru

Harga Gabah Kering di Kalsel Turun 8 Persen, Harga Tertinggi Rp 6.272 Ribu Varietas Siam Mayang

Harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun mencapai delapan persen pada Maret 2019.

Penulis: Aprianto | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/aprianto
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel saat jumpa pers di Banjarbaru, Senin (1/4/ 2019). 

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun mencapai delapan persen pada Maret 2019.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Februari lalu harga GKP Rp 5.464,92 per kilogram turun menjadi Rp 4.934,25 per kilogram pada Maret 2019.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami melalui Bidang Statistik Distribusi Fachri Ubadiyah menjelaskan bahwa Survei harga produsen gabah selama Maret 2019 telah dilakukan di 10 Kabupaten.

Meliputi Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu
Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan.

"Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 51 observasi," katanya, Senin, (1/4/2019).

Baca: Petani Banjar Ini Sebut Program Tabela Serasi Perlu Disempurnakan, Ini Alasannya

Pada Maret 2019 Harga terendah ditingkat petani sebesar Rp 3.800,00 per kilogram dengan varitas Infari 9 terjadi di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Untuk Harga tertinggi mencapai Rp.6.272,00 per kilogram terdapat di Kecamatan Mekar Sari Kabupaten Barito Kuala dengan varitas Siam Mayang.

"Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 8,03 persen," katanya.

Dari harga Rp 5.364,92 per Kg di bulan Februari 2019 menjadi Rp 4.934,25 per Kg di bulan Maret 2019.

Untuk bulan ini transaksi jual beli gabah yang terjadi lebih banyak varitas unggul. Varitas unggul antara lain ciherang, mekongga, infari dan IR 42. Varitas lokal antara lain siam mayang, siam rukut dan karang dukuh dan beberapa jenis siam lainnya .

"Begitu juga harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sekitar 7,98 persen dari Rp.5.461,60 per Kg di Februari 2019 menjadi Rp 5.025,80 per Kg di Maret 2019," lanjutnya

Baca: KPU : Caleg Boleh Iklan Kampanye Asal Sebagai Pelaksana Kampanye Parpol Peserta Pemilu 2019

Terkait dengan mutu dan kualitas, secara umum, komponen mutu gabah selama Maret 2019 masih cenderung
fluktuatif dengan perbedaan yang tidak terlalu besar.

Pada bulan ini terjadi kenaikan relative kecil persentase kadar air, namun kadar hampa atau kotoran juga terjadi kenaikan dibandingkan bulan Februari 2019.

"Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/kotoran gabah kualitas GKP bulan Maret 2019 masing-masing sebesar 14,47 persen dan 4,27 persen," tambahnya.

Satu di antara Petani dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Jarkani berharap harga gabah bisa tetap stabil untuk ke depannya.

"Untuk saat ini harganya tidak terlalu anjlok turunnya. Memang ada penurunan harga di banding dengan bulan lalu," katanya.

Meski begitu, pihaknya berharap harga gabah masih tetap stabil untuk ke depannya. Sehingga para petani di Kabupaten HSS bisa tetap bisa berkembang dan semangat untuk menanam padi.(banjarmasinpost.co.id/Rian)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved