Pengalaman Guru Mengajar di Lapas
Rahmawati Awalnya Takut Saat Mengajar Warga Binaan Lapas Banjarbaru, Tapi Sekarang Semangat
Awalnya ada perasaan takut karena semua warga yang belajar, semuanya laki-laki. Apalagi mereka semua warga binaan.
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU-Pengalaman mengajar terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banjarbaru juga dirasakan Rahmawati Hasanah.
Pengalaman Rahmawati, bukan perkara mudah, memberi pelajaran cara membaca dan menulis kepada WBP dengan beragam usia dan karakteristik permasalahan yang telah dilalui oleh WBP.
"Awalnya ada perasaan takut karena semua warga yang belajar, semuanya laki-laki. Apalagi mereka semua warga binaan," kata Rahmawati Hasanah, kemarin.
Namun setelah masuk ke Lapas Banjarbaru dan bertemu langsung dengan para WBP yang akan belajar, perasaan takut secara perlahan mulai sirna seiring dengan semangat belajar para WBP.
Baca: Baznas Gelar Tasmiyah Bersama di Martapura, 25 Anak Ini Diberi Nama Cantik dan Islami
Baca: Libur Sehari, Skuat Barito Pulang untuk Nyoblos, Jacksen Komentari Pesta Demokrasi
Baca: Jadwal Tayang Avengers : Endgame dan Sederet Film yang Rilis Bulan April 2019 di Indonesia
Baca: Mengulik Cerita Para Pengajar Wanita di Lapas Banjarbaru, Warga Binaan Santun Terhadap Guru
"Mereka sangat antusias dalam belajar. Hal yang luar biasa karena semangat mereka sangat membara," kata warga A Yani KM 29, Komplek pondok sejahtera, Guntung Manggis Landasan Ulin, Banjarbaru.
Selain semangat belajar yang luar biasa, ternyata para WBP yang belajar ini juga memiliki nilai positif yakni mereka sangat sopan dan menghargai para pengajarnya.
"Ketika belajar pun enjoy, mereka tidak sungkan untuk belajar walau umur mereka berbeda-beda. Dari blok yang berbeda-beda. Jadi rasanya seperti belajar pada umumnya hingga ke bawa suasana sejenak dan terlupa kalau mereka itu warga binaan," bebernya. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)