Pengalaman Guru Mengajar di Lapas
Warga Binaan Santun Terhadap Guru-guru Wanita, Pengajar pun Tenang
Selama beberapa bulan mengajar di Lapas Banjarbaru, para peserta didik dari WBP begitu sopan dan santun terhadap para gurunya.
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU -Pengalaman mengajar warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banjarbaru juga dirasakan Nurhayati.
"Alhamdulillah banyak sukanya bisa mengajar di Lapas Banjarbaru. Pengalaman yang belum tentu bisa dirasakan oleh pengajar lainnya," katanya, kemarin.
Menurutnya, selama beberapa bulan mengajar di Lapas Banjarbaru, para peserta didik dari WBP begitu sopan dan santun terhadap para gurunya.
Baca: Tak Bisa Mengurus Form A5, KPU Banjarmasin Menyarankan ini kepada Warga yang Tak Masuk DPT Tambahan
Baca: KalselPedia : Ini Nama Kapal PT ASDP Batulicin
Baca: Lapas Kotabaru Sediakan 4 TPS untuk 503 Pemilih
Baca: Telat Menjalani Perekaman KTP-el, Puluhan Napi Lapas Karangintan Tak Bisa Gunakan Hak Pilih
"Saat pertama datang dan mengajar memang ada rasa takut. Sampai keringat dingin, namun setelah perkenalan dan proses pembelajaran tidak ada lagi rasa itu," bebernya.
Berdasarkan pengalaman yang dirasakannya, bahwa WBP memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Sehingga dalam proses belajar mengajar, para WBP selalu bersemangat.
Lalu bagaimana dengan usia para peserta didik yang tidak seperti siswa di sekolah formal, Jebolan S1 PGSD ULM Banjarmasin ini mengatakan tidak masalah.
"Proses belajar mengajar tetap bisa berlangsung dengan baik. Sama saja proses belajar mengajarnya, bedanya cuma di umur dan lokasi mengajar," tambahnya. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)