Berita Banjarbaru
Warga Gunung Kupang Keluhkan Banyaknya Truk Sampah Melintas
Banyaknya aktivitas truk sampah yang melintas di kawasan Jalan Brawijaya Gunung Kupang dikeluhkan warga
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU-Banyaknya aktivitas truk sampah yang melintas di kawasan Jalan Brawijaya Gunung Kupang Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru dikeluhkan warga setempat.
Setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula telah beroperasi sejak awal April lalu. Armada truk yang melintas semakin banyak.
Sehingga, masyarakat setempat merasa terganggu dengan aktivitas truk yang terus melintas setiap harinya. Apalagi, banyak truk sampah itu yang tidak ditutupi baknya.
Baca: Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok, Bupati HSS Turun Pantau Pasar Nagara dan Operasi Pasar
Baca: Sumur Bor Tak Berfungsi, Sayuti Enggok Bantah Jika TRGD Diam dalam Penanganan Karhutla
Baca: Sahabat Luna Maya Pilih Berikan Hadiah Untuk Syahrini dan Reino Barack Saat Resepsi
"Kami tidak pernah diajak bicara soal adanya TPA Regional Banjarbakula. Jalan di tempat kami ini sudah sempit dan banyak yang sudah rusak," kata seorang warga Gunung Kupang, Selasa, (7/5).
Jalan yang sudah sempit, dikatakan warga yang namanya tidak mau dikutip ini sangat terganggu dengan adanya armada truk yang melintas hampir sepanjang hari.
"Intinya kami ingin truk sampah yang ke TPA Regional Banjarbakula tidak lagi melintasi di jalan kami. Jalannya sudah sempit dan adanya truk-truk itu sangat menggangu," bebernya.
Dikatakannya bahwa pihaknya bersama dengan puluhan warga lainnya sudah melakukan aksi turun ke jalan untuk menyatakan sikap dan pendapat bahwa tidak mau jalan mereka di lewati truk truk sampah.
"Kemarin kita sudah turun ke jalan. Aksi kita akan terus berlanjut bila truk-truk sampah terus melintas di jalan kita yang sudah sempit," tegasnya.
Pihaknya berharap agar ada akses jalan khusus bagi armada pengangkut sampah menuju ke TPA Banjarbakula.
Selama akses jalan itu belum tersedia, maka mereka meminta dengan tegas untuk menghentikan operasional TPA Banjarbakula lebih dulu.
Lurah Cempaka Junaidi menyebutkan warga di sana melakukan aksi bukan demo.
"Masyarakat maunya jalan menuju ke TPA dicarikan sulosinya atau jalan alternatif," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Sirajoni mengatakan permasalahan di Gunung Kupang masih dalam proses penyelesaian.
Baca: Panduan Sholat Sunnah Tarawih & Witir Serta Doa Kamilin di Ramadhan 1440 H/ Selasa 7 Mei 2019
Baca: Menkopolhukam Gelar Rakor Karhutla, Ancaman El Nino Harus segera disigapi
"Kita diskusikan bersama untuk bisa mencari jalan keluar permasalahan itu. Memang banyak pendapat warga di sana, namun intinya mereka meminta ada jalan alternatif sehingga truk tidak melintasi perumahan warga," katanya.
Sekadar diketahui TPA Banjarbakula merupakan proyek provinsi Kalsel yang sudah dibangun sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pengerjaan pada 30 November 2018 (banjarmasin[post.co.id/aprianto)
