Berita Banjarmasin
KAGAMA Talks, Millennials Kill Everything, Datangkan Yuswohady, Praktisi Branding Terkemuka
Kenapa milenial bisa menjadi “pembunuh berdarah dingin” bagi begitu banyak produk dan layanan? Karena perilaku dan preferensi mereka berubah
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kenapa milenial bisa menjadi “pembunuh berdarah dingin” bagi begitu banyak produk dan layanan? Karena perilaku dan preferensi mereka berubah begitu drastis, sehingga produk dan layanan tersebut menjadi tidak relevan lagi, alias punah ditelan zaman.
Contohnya golf. Tren dunia menunjukkan, sepuluh tahun terakhir viewership ajang-ajang turnamen golf bergengsi turun drastis setelah mencapai puncaknya di tahun 2015.
Tahun lalu bahkan turun drastis 75 persen. Porsi kalangan milenial yang menekuni olahraga ini juga sangat kecil hanya 5 persen.
Olahraga elit ini memang digemari kalangan Baby Boomers dan Gen-X, namun tidak demikian halnya dengan milenial. Celakanya, semakin surut populasi Baby Boomers dan Gen-X, semakin tidak populer pula olahraga yang lahir sejak abad 15 ini. Dan bisa jadi suatu saat akan punah.
Yang sudah terjadi sekarang adalah departement store. Tahun lalu semua menyaksikan departement store di seluruh dunia termasuk di Indonesia (Matahari, Ramayana, Lotus) pelan tapi pasti mulai berguguran.
Sumber penyebabnya adalah milenial yang bergeser perilaku dan preferensinya. Pertama karena mereka mulai berbelanja via online.
Baca: Fakta-fakta Pengemudi BMW Todongkan Pistol, Jabatan Seorang Direktur yang Mengaku Pistol Hibah
Baca: Ogah Disebut Pelakor karena Dinikahi Mantan Diana Pungky, Gwen Priscilla Risih dan Sebut: Ya Allah!
Baca: Live Streaming MNC TV & Jadwal Timnas Futsal Indonesia vs Irak di Piala AFC U-20 Futsal 2019
Kedua, milenial kini tak lagi heboh berbelanja barang (goods), mereka mulai banyak mengonsumsi pengalaman (experience/leisure). Mereka ke mal bukan untuk berbelanja barang, tapi cuci mata, nongkrong dan dine-out mencari pengalaman penghilang stress.
Tak hanya itu, tempat kerja pun nantinya pelan tapi pasti bisa “dibunuh” oleh milenial. Bagi Baby Boomers dan Gen-X bekerja rutin tiap hari masuk kantor dari jam 8 pagi sampai 5 sore (“8-to-5”) adalah sesuatu yang lumrah. Namun tak demikian halnya dengan milenial.
Milenial mulai menuntut fleksibilitas dalam bekerja. Bekerja di manapun dan kapanpun bisa asal kinerja yang dikehendaki tetap tercapai. Kini mereka mulai menuntut pola kerja: “remote working”, “flexible working schedule”, atau “flexi job”. Survei Deloitte menunjukkan, 92 persen milenial menempatkan fleksibilitas kerja sebagai prioritas utama.
Tren ke arah “freelancer”, “digital nomad” atau “gig economy” kini kian menguat. Kerja bisa berpindah-pindah: tiga bulan di Ubud, empat bulan di Raja Ampat, tiga bulan berikutnya lagi di Chiang May. Istilah kerennya: workcation (kerja sambil liburan).
Apa dampak dari millennial shifting tersebut terhadap kantor-kantor yang masih menerapkan working style ala Baby Boomers dan Gen-X? So pasti kantor-kantor jadul itu akan ditinggalkan angkatan kerja yang nantinya bakal didominasi milenial. Kantor itu akan punah dan melapuk.
Millennials will kill everything!!! So, hati-hati jangan sampai Anda sasarannya. Nah untuk mengulas lebih lanjut produk, layanan dan industri apa saja yang akan dibunuh oleh kaum milenial, Kagama Kalsel akan mengadakan Talk Show untuk umum pada Hari Sabtu, 6 Juli 2019 bertempat di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin mulai pukul 09.00 sampai selesai.
Ketua panitia acara Suharyanto mengatakan acara ini akan menghadirkan Yuswohady, praktisi Branding terkemuka, pengisi acara Smart Branding di Radio Smart FM sekaligus penulis buku Millennials Kill Everything.
"Acara terbuka untuk umum, pendaftaran Rp. 200.000,- dengan fasilitas coffee break dan lunch," kata Suharyanto.
Menurut Wakil Pemimpin Perusahaan Bidang Iklan Banjarmasin Post Group ini, undangan dapat diperoleh di
Banjarmasin Post (Tiara) Toko Buku Gramedia Veteran, Banjarmasin, Kedai Mie Haji Ayong, samping Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, atau Informasi : 08176901805.
"Acara ini sangat cocok bagi pelaku usaha, UMKM, profesional hingga mahasiswa," tandas Suharyanto.
Talkshow ini diselenggarakan oleh KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Pengda Kalimantan Selatan dan didukung sepenuhnya oleh Banjarmasin Post Group. (banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar/*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/yuswohady.jpg)