Sejarah Gereja Katedral Banjarmasin
Merah Putih Berkibar di Puncak Gereja Katedral Banjarmasin, Begini Kesaksian Prof Lambut
Prof Lambut menulis: “Melihat bendera lain di puncak menara Gereja Batu, adalah peristiwa tidak sengaja.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID- Siang itu pada tahun 1946, seorang siswa kelas satu 4-Jarige Middelbaar School berjalan dari asramanya bersama beberapa teman.
Mereka berniat melihat kapal penumpang besar Van Goens yang baru singgah di Pelabuhan Lama Jalan RE Martadinata Banjarmasin.
Perjalanan melewati bangunan yang disebut warga sebagai Gereja Batu atau Gereja Katedral Keluarga Kudus Jalan Lambung Mangkurat.
Gereja itu memiliki menara tinggi dan jam besar yang berdentang setiap 15 menit.
Di usia belasan tahun, siswa itu belum menyadari bahwa perjalanan kecil mereka kelak menjadi catatan sejarah.
Baca juga: Tempat Merah Putih Dikibarkan di Awal Kemerdekaan, Gereja Katedral Kini Jadi Cagar Budaya Kalsel
Dia adalah Malkianus Paul (MP) Lambut, yang kemudian dikenal sebagai profesor dan peneliti.
Dalam naskah ingatannya, yang ditulis kembali pada 10 Oktober 2025, Lambut menceritakan momen ketika ia dan beberapa siswa tanpa sengaja melihat sesuatu di puncak menara gereja.
Dalam catatannya, Prof Lambut menulis: “Melihat bendera lain di puncak menara Gereja Batu, adalah peristiwa tidak sengaja. Hari apa, bulan apa, tidak ada perhatian. Jelas hanya pukul 2.30 jam Jawa, sama dengan pukul 2 WIB.”
Ia menyatakan melihat bendera berwarna merah putih. Dia tidak mengetahui bendera apa itu. Namun, Lambut memastikan itu bukan bendera Belanda.
Saat itu, di depan kantor-kantor pemerintah, sekolah Belanda, dan gedung konsulat , bendera yang pasang adalah merah putih biru. Sebab, masa itu, Banjarmasin berada di bawah kekuasaan NICA (Nederlandsch-Indische Civiele Administratie) pasca Perang Dunia II.
Dalam catatan Prof Lambut, Banjarmasin pada 1946 digambarkan sebagai kota dengan penjagaan militer yang ketat.
Di kompleks Benteng Tatas, kini Masjid Sabilal Muhtadin, ada pos kekuatan militer Belanda.
Di tengah suasana itu, dia melihat bendera merah putih berkibar di tempat tinggi adalah hal yang tidak biasa. Para siswa tidak tahu siapa yang memasangnya.
Mengenai tanggal pemasangan, Lambut tidak mengingatnya.
“Ada kemungkinan antara bulan Juli dan Agustus: musim kemarau,” tulis Lambut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Suasana-tampak-depan-Gereja-Ketedral-Keluarga-Kudus-Banjarmasin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.