Sejarah Gereja Katedral Banjarmasin
Merah Putih Berkibar di Puncak Gereja Katedral Banjarmasin, Begini Kesaksian Prof Lambut
Prof Lambut menulis: “Melihat bendera lain di puncak menara Gereja Batu, adalah peristiwa tidak sengaja.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Saat itu, Gereja Batu memiliki menara yang berdiri menjulang di antara bangunan-bangunan sekitar.
Di puncaknya terdapat jam besar. Setiap 15 menit, dentangnya terdengar hingga ke jalan-jalan yang ramai oleh pedagang dan warga yang berlalu-lalang.
Sebagai siswa asrama yang jauh dari rumah, Lambut dan teman-temannya sering menjadikan jam menara sebagai acuan waktu. Karena itu, pemandangan di puncak menara hari itu tertangkap jelas di ingatan mereka.
Baca juga: Pahlawan Nasional dan Simbol Perjuangan Buruh
Catatan itu menyebut bahwa di kota yang dikuasai NICA, sulit menemukan tempat yang cukup aman untuk mengibarkan bendera lain selain Belanda.
Pada bagian akhir naskahnya, Lambut menuliskan, “Sulit mengatakan bahwa bendera kemerdekaan Indonesia bisa berkibar di tengah kekuasaan NICA. Hanya ada satu tempat, yaitu puncak menara Gereja Batu. Hanya itu tempat yang aman. Tidak ada tempat lain,” tulisnya. (msr)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Suasana-tampak-depan-Gereja-Ketedral-Keluarga-Kudus-Banjarmasin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.