Perempuan Pebisnis Fesyen Online di HSS

Kelebihan Jualan Online, Hj Yani Apriana : Barang Tak Dicoba dan Tak Ada Tawar Menawar Harga

Manisnya bisnis fesyen secara online, dirasakan oleh para perempuan yang telah melakoni pekerjaan tersebut di Kandangan, Kabupaten hss.

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/hanani
Toko Online milik Hj Yani Apriana di Jalan Aluh Idut, Kandangan, HSS. 

BANJARMASINPOST.CO.ID. KANDANGAN - Manisnya bisnis fesyen secara online, dirasakan oleh para perempuan yang telah melakoni pekerjaan tersebut di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Cukup dengan rajin memposting gambar atau video barang jualan ke akun instagram, pembeli pun berdatangan. Ada yang dari Kandangan, ada pula dari daerah lain, di Banua Anam.

“Alhamdulillah jarang ada stok tersisa, karena selalu habis terjual,”ungkap Hj Yani Apriana, pemilik olshop dengan akun instagram @Hj.yaniannisa.

Seperti Sri Muliani, Yani yang juga bertoko di ruang belakang rumahnya di Jalan Aluh Idut Kandangan tersebut juga melayani pembeli jarak jauh dengan sistem pengiriman jasa pengiriman.

Untuk yang di luar daerah, transfer dulu baru barang di kirim. Sedangkan yang di dalam kota, bisa datang langsung ke toko.

"Saya tidak menerapkan sistem keep, karena sudan pernah di- PHP alias minta simpankan barangnya, nyatanya setelah chatt tak diambil-ambil atau tak kunjung ditransfer. Padahal, ada pembeli lain yang juga menginginkan,"katanya.

Baca: Penderita HIV/AIDS Masih Enggan Berobat, Penyebabnya Diungkap KPA Banjarbaru

Baca: Kalteng pedia : Alur Sungai Mentaya Makin Dangkal, Lalulintas Kapal Terganggu

Baca: Lepas Neymar, PSG Harapkan Tiga Klub ini Beli Eks Barcelona

Baca: Sri Sultan Pertanyakan Rencana Jalan Tol Langsung Terhubung Airport, Yogyakarta Dapat Apa?

“Jadinya serba salah, mau dijual takut yang keep mengambil. Mau tak dijual, takut di PHP. Akhirnya siapa yang duluan transfer itu yang saya layani,”kata Yani yang juga guru honor di salah satu sekolah yang sudah empat tahun berbisnis fesyen secara online.

Sebelumnya, dia bertoko pakaian di Pasar los Batu Kandangan.

Menurut Yani, enaknya berjualan fesyen secara online tersebut, barang tak pernah dicoba sama calon pembeli. Terus harganya tidak ada tawar menawar.

Baca: Lepas Neymar, PSG Harapkan Tiga Klub ini Beli Eks Barcelona

Baca: Penampakan Kekasih VJ Laissti Pasca Heboh Suapi Ariel NOAH, Sempat Foto Bareng Eks Sophia Latjuba

Meski demikian, untuk menerapkan keuntungan yang diraih dalam satu pakaian jelas Yani tetap mengacu pada standar harga produsen serta pertimbangan ongkos kirimnya.

“Tak bisa menjual lebih tinggi dari harga pasaran, karena pembeli mudah saja mencari perbandingan harga di toko online lainnya,”katanya.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved