Berita HSS
Lebih Tua dari Alkaromah Martapura, Renovasi Masjid Bersejarah di Balimau Pertahankan Bentuk Asli
Sebuah masjid tua , Darus Sa’adah di Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang,Kabupaten Hulu Sungai Selatan bakal direnovasi total.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Sebuah masjid tua , Darus Sa’adah di Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang,Kabupaten Hulu Sungai Selatan bakal direnovasi total.
Masjid jami di atas lahan seluas 606 meter persegi tersebut segera direnovasi, dan peletakan batu pertama dilaksanakan Minggu (14/7/2019) oleh Bupati HSS H Achmad Fikry, Sekda HSS HM Noor, Kabag Kesra dan Sosial serta Camat Kalumpang.
Terkait renovasi masjid bersejarah tersebut, Kepala Desa Balimau Alamsyah yang juga ketua panitia renovasi serta pengurus masjid Darus Saadah menjelaskan, meski dilakukan renovasi, pihaknya tetap tetap mempertahankan bentuk asli dan nilai-nilai sejarah mesjid bangunan awal. Apalagi, Darus Sa’dah merupakan mesjid tertua di HSS.
Kades menyebut, status sebagai masjid tertua tak sekedar klaim, tapi berdasarkan data-data yang bisa dipertanggunjawabkan dimana usianya 20 tahun lebih tua dari Masjid Suada di Kecamatan Simpur, bahkan tujuh tahun leboh tua dibandng masjid Agung Al Karomah, di Martapura, Kabupaten Banjar.
Baca: Berkat Knalpot dan Karburator, Sat Rreskrim Polsek Banjarmasin Utara Ungkap Kasus Curanmor
Baca: Kena Kutukan hingga 8 Anaknya Meninggal, Keluarga Ini Nekat Tinggal dalam Hutan Selama 53 Tahun
Baca: Hal yang Dibenci Ayu Ting Ting pada Bilqis Terungkap di Depan Ivan Gunawan, Gara-gara Enji Baskoro?
Baca: Hubungan Intimnya Kerap Diintip Adik Ipar, Tamba Tua Nasution Tebas Adik Ipar Hingga Tewas
Selain itu, nilai sejarah yang akan dipertahankan diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata religi di Kecamatan Kalumpang.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Bupati HSS yang sangat memperhatikan tempat tempat ibadah di HSS. Juga kepada KH Ahmad Syairazi, berkat doa dari para alim ulama kita bisa merealisasi rencana renovasi ini,”katanya.
Sementara, Pemkab HSS mengucurkan dana hibah senilai Rp 350.000.000 untuk renovasi total masjid kebanggaan daerah tersebut. Adapun dana yang dibutuhkan untuk renovasi tersebut Rp 2,4 miliar.
Sedangkan untuk membangun musala di lingkungan kubah Datu Ahmad Balimau Bin H Muhammad Asad atau yang dikenal dengan kubah makanm Datu Balimau, Pemkab HSS mengucurkan Rp 500.000.000, dari Rp 700 juta yang dibutuhkan.
Pembangunan lingkungan kubah tersebut untuk pengembangan wisata sejarah religi, dimana makam Datu Ahmad sering dikunjungi peziarah.
Baca: Simpan Sabu di Dalam Bungkus Rokok, Ical Tak Berkutik Dibekuk Polisi di Tapin Utara
Baca: Link Live Streaming Barito Putera vs Bali United Liga 1 2019 di Indosiar Malam Ini, Cek di Vidio.com
Baca: Kejanggalan Sikap Barbie Kumalasari & Galih Ginanjar Saat Rumahnya Didatangi Indra Herlambang Bocor
Datu Balimau sendiri adalah seorang ulama yang berdakwah di HSS, hingga meningla dunia di Desa tersebut. Dia adalah keturunan syeikh Muhammad As’ad bin Syarifah binti Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, pengarang Kita Sabilal Muhtadin, ulama besar di Kalsel.
Bupati HSS, mengapresiasi semangat warga Desa Balimau dalam hal bergotong royong membangun rumah ibadah.
“Kami dari pemerintah daerah sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan panitia mesjid dan warga. Pemerintah kabupaten memberi bantuan Rp. 350.000.000 untuk renovasi total mesjid. Kemudian
Rp 500.000.000 untuk pembangunan lingkungan kubah Datu Balimau,”katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
